Gereja katolik di Medan tersebar di berbagai area di kota Medan, walaupun pemeluk agama Kristen katolik sebesar 2,14%. Namun gereja di Medan sangat mudah ditemukan karena penganut Kristen sebanyak 30,53% yang mayoritasnya adalah Kristen protestan dengan persentase 28,39%. Selebihnya adalah penganut agama Islam sebenyak 40,99%, Budda 28,47%, Hindu 0,01%, Khonghucu 0,01% dan kepercayaan lainnya. Saat ini terdapat 45 masjid di Medan, 25 gereja, 7 pura di Medan dan 13 vihara di Medan dan juga terdapat kelenteng di Medan.
Medan dikenal dengan keindahan alamnya dimana terdapat danau vulkanik terbesar di dunia yaitu Danau Toba. Bagi anda pecinta wisata alam dan petualangan, paket wisata Medan sangat cocok untuk anda, berikut paket tour menarik yang bisa anda lihat:
Selain untuk menikmati wisata alam, anda juga bisa menikmati wisata religi. Berikut paket wisata rohani katolik Medan yang bisa anda lihat:
Setiap umat kristiani bisa beribadah dengan nyaman di Medan. baik Kristen katolik maupun protestan. Anda bisa menemukan banyak gereja di Medan termasuk gereja katolik dan gereja protestan di Medan. tidak hanya gereja katolik dan protestan, anda juga dapat menemukan gereja Methodist di Medan. anda bisa mengagumi keindahan arsitektur dan fitur-fiturnya. Berikut gereja katolik di Medan, Sumatera Utara yang bisa anda kunjungi:
- 1. Gereja Katolik St. Antonius

Gereja Katolik St. Antonius dari Padua di Medan adalah salah satu gereja yang memiliki sejarah panjang dan penting dalam komunitas Katolik di Indonesia. Terletak di Jalan Hayam Wuruk, gereja ini didirikan pada 1 Maret 1915, dan merupakan bagian dari Keuskupan Agung Medan. Awalnya, gereja ini dibangun untuk melayani umat Katolik, khususnya suku Tamil yang bekerja di perkebunan di sekitar Medan.
Lokasi
Gereja Katolik di Medan ini terletak di Jalan Hayam Wuruk nomor 1, Petisah Hulu, Medan Baru.Gereja Santo Antonius memiliki desain yang besar dan bertingkat sehingga dapat menampung umat dalam jumlah yang banyak. Sarana yang tersedia juga cukup memadai karena sudah dilengkapi dengan AC.
Lihat Juga:
Sejarah dan Pendirian
Gereja St. Antonius berasal dari inisiatif Pastor Ferdinandus van Loon, yang datang ke Medan pada tahun 1912. Ia sangat peduli dengan kebutuhan spiritual dan pendidikan umat Katolik, terutama bagi pekerja Tamil. Pada tahun 1913, Pastor van Loon meminta izin untuk mendirikan kapel dan sekolah bagi umat Katolik Tamil, yang kemudian terwujud dengan pembelian tanah dan pembangunan gereja serta sekolah pada tahun 1914.
Fasilitas dan Pelayanan
Gereja ini berperan tidak hanya sebagai tempat untuk beribadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan pendidikan. Sekolah pertama dibuka pada tahun yang sama dengan pendirian gereja, melayani 52 murid. Saat ini, Gereja St. Antonius memiliki beberapa stasi, termasuk St. Yoseph Dr. Mansur dan St. Fransiskus Xaverius di Sunggal, dengan total umat mencapai lebih dari 5.000 jiwa.
Jadwal misa di gereja ini cukup padat, dengan misa harian yang diadakan setiap pagi dan beberapa misa pada hari Sabtu serta Minggu. Misa Novena juga diadakan setiap Selasa untuk menghormati Santo Antonius. Selain itu, gereja ini aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan, termasuk program bimbingan bagi anak-anak dan remaja.
Komunitas dan Kegiatan
Gereja Katolik St. Antonius menjadi pusat kegiatan bagi umat Katolik di Medan, dengan berbagai program yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Kegiatan keagamaan seperti perayaan hari besar Katolik, retret, dan pengajaran agama menjadi bagian integral dari kehidupan komunitas ini.
Dengan nilai sejarah yang dimiliki dan komitmen terhadap pelayanan masyarakat, Gereja Katolik St. Antonius dari Padua terus berperan penting dalam membangun iman dan solidaritas umat Katolik di Medan serta sekitarnya.
Lihat Juga:
- 5 Bandara di Medan
- 3 Pelabuhan di Medan
- 15 Money Changer di Medan
- 15 Baju Adat Medan
- 25 Souvenir Khas Medan
- 2. Gereja Katolik Santo Petrus

Gereja Katolik Santo Petrus di Medan merupakan salah satu bangunan bersejarah yang penuh dengan simbol spiritual dan arsitektur Eropa. Terletak di jantung kota Medan, gereja ini telah menjadi ikon keagamaan dan budaya bagi masyarakat setempat.
Gereja Katolik di Medan ini berada di Jalan Pelita V nomor 1, Sidorame Barat II, Medan Perjuangan. Arsitekturnya yang megah dengan 2 menara tinggi membuat gereja ini terlihat cukup menonjol di wilayah tersebut. Selain itu, di sekitar gereja juga terdapat komplek perguruan katolik.
Sejarah Pembangunan
Pada awal Agustus 1988, setelah bertahun-tahun berfungsi sebagai komunitas beriman yang terus berkembang, umat di Medan Timur mengajukan permohonan untuk menjadi paroki mandiri. Harapannya, paroki tersebut tidak lagi menjadi stasi dari Paroki Katedral. Permohonan ini didasarkan pada pertumbuhan jumlah umat, potensi yang dimiliki, dan keinginan akan kehadiran pastor yang lebih sering.
Lihat Juga:
Gereja Katolik Santo Petrus sudah memiliki petugas sendiri, dan keberadaan Yayasan Perguruan Setia Budi menjadi faktor pendukung untuk mempersatukan umat di wilayah tersebut. Permohonan ini mendapat tanggapan positif dari Keuskupan dan Katedral, yang kemudian memulai proses administratif seperti pelayanan sakramen di Gereja St. Petrus, termasuk permandian, perkawinan, dan krisma.
Tidak seperti paroki pada umumnya yang memulai dari satu gereja induk, Paroki St. Petrus Medan Timur memiliki cara pendirian yang unik. Sebelumnya, di Jalan Makmur, Sidorejo, sudah ada sebuah gereja yang kemudian tumbuh menjadi sebuah stasi. Dari situ, stasi lain muncul di Jalan Bhayangkara, yang akhirnya menjadi bagian dari Paroki St. Petrus.
Pusat paroki akhirnya ditempatkan di sekitar Jalan Pelita V, di mana sejak tahun 1970 telah berdiri gereja permanen, hasil perjuangan umat Katolik yang sebelumnya tergabung dalam Paroki Katedral. Stasi St. Mikhael dan St. Rafael, yang dulunya bagian dari Paroki Medan Luar Kota Katedral, juga menjadi bagian pelayanan paroki baru ini.
Gereja Medan Timur resmi menjadi paroki berdasarkan Surat Keputusan No: 016/GP/KA/2005, yang menyatakan bahwa sejak 7 Agustus 1988, wilayah tersebut berdiri sebagai Gereja Katolik Santo Petrus, terpisah dari Paroki Santa Maria Tak Bernoda (Katedral). Pada tahun 2013, Paroki St. Petrus merayakan Jubileum 25 Tahun dengan rangkaian perayaan yang telah dimulai sejak Juli 2012.
Lihat Juga:
- Tempat Retreat di Medan
- Tempat Retreat di Danau Toba
- Tempat Retreat di Berastagi
- Tempat Retreat di Padang
- Tempat Retreat di Sumatera Utara
- 3. Gereja Katolik Paroki Santa Maria

Gereja Katolik Paroki Santa Maria Ratu Rosari Medan merupakan salah satu paroki yang terletak di Keuskupan Agung Medan, Sumatera Utara. Paroki ini memiliki sejarah yang panjang dan telah menjadi tempat ibadah bagi umat Katolik setempat sejak puluhan tahun.
Sejarah
Paroki Santa Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat dimulai dari inisiatif umat di Lingkungan Medan Permai, yang awalnya hanya sebagai calon stasi. Kegiatan rohani pertama berlangsung di Gedung Sekolah Sabang Merauke, Medan Permai, dengan perayaan Ekaristi setiap minggu ke-IV, dipimpin oleh Pastor Antonio Razzoli OFM Conv. Nama “Medan Permai” berasal dari Perkumpulan Doa umat yang berasal dari perumahan Medan Permai, Pemda TK I, dan sekitar jalan Setia Budi. Pastor kemudian memindahkan kegiatan rohani ke komplek Sekolah St. Yosep.
Lihat Juga:
Perkembangan Gereja Santa Maria
Pada tahun 1987, Gereja Stasi Santa Maria Medan Permai, semi permanen, selesai dibangun di Paroki Santo Paulus Padang Bulan. Pertumbuhan umat sangat cepat dengan munculnya sekolah-sekolah di wilayah pelayanan, seperti SMP-SMA Santo Yoseph, TK-SD-SMP Assisi, SMK Grafika, dan Universitas Katolik Santo Thomas. Pada tanggal 04 Oktober 1993, gereja diperbesar untuk menampung lebih banyak umat.
Pada tanggal 06 Agustus 1995, pembangunan Gereja Katolik Paroki Santa Maria ditandai dengan “Peletakan Batu Pertama” oleh Uskup Agung Medan, diwakili oleh Vikjen KAM. Peresmian gereja pada tanggal 03 Agustus 1997, oleh Mgr. Alfred Gonti Pius Datubara, OFM.Cap, juga menandai pembentukan Paroki baru “Santa Maria Ratu Rosari” Tanjung Selamat Medan. Paroki ini terdiri dari 5 Lingkungan dengan jumlah 188 KK dan 779 jiwa, dengan batas-batas geografis yang jelas.
Pelayanan di Gereja Santa Maria
Gereja Katolik di Medan ini juga mengembangkan sejumlah inisiatif pelayanan, seperti pelayanan rohani di rumah sakit dan panti asuhan, serta pendidikan melalui berbagai yayasan dan sekolah. Dalam pelayanan pastoralnya, Paroki Santa Maria Ratu Rosari melayani umat dengan latar belakang yang beragam, baik dari segi suku maupun pendidikan.
Jumlah Lingkungan
Saat ini, Gereja Katolik Paroki Santa Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat terdiri dari 47 lingkungan yang terorganisir dalam 5 rayon/regional. Paroki ini juga tengah membangun gereja kuasi stasi Tanjung Anom, yang merupakan bagian dari upaya memperluas wilayah pelayanan. Data terbaru per Februari 2022 menunjukkan jumlah umat mencapai 6.556 jiwa, menegaskan dinamika dan perkembangan yang signifikan dalam sejarah Paroki Santa Maria Ratu Rosari.
Lihat Juga:
- 12 Museum di Medan
- 15 Apartemen di Medan
- 15 Taman di Medan
- 15 Bakso Enak di Medan
- 25 Universitas di Medan
- 4. Gereja Katedral Medan

Beberapa dari Anda mungkin mengenal Kota Medan dari duriannya yang terkenal lezat. Durian Medan memang salah satu yang paling terkenal di kalangan pecinta buah berbau khas ini. Namun, tidak hanya wisata kuliner, Medan juga dapat menjadi tempat wisata religi yang menarik. Di kota ini, terdapat gereja Katolik yang bernama Gereja Katedral Medan.
Nama resmi dari Gereja Katolik di Medan ini adalah Gereja Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Dosa. Gereja Katedral Medan adalah gereja paroki. Paroki sendiri adalah komunitas kaum beriman atau himpunan umat yang dibentuk secara tetap dengan batas kewilayahan tertentu dalam Keuskupan.
Istilah paroki ini juga umum digunakan pada Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks, dan Komuni Anglikan. Kembali ke Gereja Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Dosa, Pastor Paroki yang saat ini bertugas di gereja ini adalah R.D Sesarius Petrus Mau. Beliau sudah mengemban tugas sebagai pastor sejak tahun 2016 hingga saat ini.
Lihat Juga:
Berdiri sejak tahun 1879, Gereja Katedral Medan tentunya memiliki sejarah yang panjang. Gereja ini dulunya hanyalah sebuah gubuk beratap ijuk dan daun rumbia. Umat Katolik yang beribadah di gereja ini masih puluhan, dan mayoritas merupakan suku India-Tamil dan Belanda. Pada tahun 1905, umat yang beribadah di gereja ini semakin banyak, mencapai hingga 1200 orang.
Pada saat itulah, pembangunan gereja dilaksanakan dengan menggunakan dinding batu dan sebagian beratap seng. Pada tahun yang sama, Gereja Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Dosa diresmikan, tepatnya pada bulan November. Baru pada tahun 1964, gereja ini dibangun sehingga menjadi gedung permanen seperti saat ini.
Gereja Katedral Medan terletak di Jalan Pemuda No.1, Kecamatan Medan Maimun. Di kawasan gereja ini terdapat pelataran depan, menara, panti iman, dan ruang pengakuan dosa. Di sini Anda juga dapat melihat tempat tinggal para pastor. Walaupun bangunannya kuno, namun masih sangat terawat.
Untuk Anda yang ingin berwisata religi dan mengenal sejarah serta budaya Katolik, mengunjungi Gereja Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Dosa bisa menjadi pilihan.
Lihat Juga:
- 35 Café di Medan
- 50 Hotel di Medan
- 100 Tempat Nongkrong di Medan
- 15 Mall di Medan
- 15 Hotel Bintang 4 di Medan
- 5. Gereja Katolik Paroki Santo Paulus

Ada banyak umat Katolik di Medan, bahkan bisa dibilang cukup dominan. Karena itulah, ada banyak gereja Katolik di kota ini yang menjadikannya cocok sebagai tempat untuk berwisata religi. Salah satunya adalah Gereja Katolik Paroki Santo Paulus. Gereja ini juga disebut dengan Gereja Santo Paulus Pasar Merah (SPPM) karena letaknya yang berada di kawasan Pasar Merah, Medan.
Parochus dari Gereja Katolik di Medan ini adalah RP. Agustinus Nurhadi Gunawan Wbisono, O.Carm dan Vikaris Parokialnya adalah RP. Paskalis Tumarno O.Carm. Selain karena lokasinya, nama SPPM juga didapat karena sejarahnya. Pendirian Gereja Santo Paulus diawali dari pembangunan Gereja Paroki Santo Paulus Pasar Merah oleh Beatus Peper.
Pada tahun 1961, Beatus Peper melaksanakan liturgi di salah satu ruangan Sekolah Dasar. Pastor Peper kemudian menemukan lokasi yang cukup dekat dari sekolah tersebut. Beliau kemudian membeli tanah seluas 1 hektar yang kemudian digunakan untuk membangun pastoran dan gereja. Pembangunan gereja dilakukan secara gotong royong pada awal tahun 1967.
Lihat Juga:
Beberapa umat membantu pembangunan gereja ini. Bantuan juga didapat dari Jerman lewat Uskup Agung Medan yang bernama Mgr. Ferrerius van den Hurk. Pembangunan Gereja Paroki Santo Paulus Pasar Merah memakan waktu hampir 2 tahun. Gereja dan pastoran pun akhirnya diberkati pada tanggal 9 November tahun 1969 oleh Uskup Agung, Ferrerius van den Hurk.
Ada sejumlah pelayanan yang dapat dilakukan oleh gereja Katolik ini, yaitu Sakramen Baptis, Sakramen Tobat, Sakramen Krisma, Sakramen Pernikahan, Sakramen Pengurapan Orang Sakit, Komuni Pertama, dan Misa atau Ibadat Requiem. Umat Katolik dapat mengunjungi situs resmi Gereja Santo Paulus Pasar Merah ini untuk informasi lebih lanjut.
Ada jadwal misa yang bisa dilihat di situs resmi tersebut. Bahkan, umat dapat melakukan kebaikan dengan berdonasi untuk gerakan solidaritas pendidikan. Terdapat juga renungan harian yang dapat membimbing umat menjadi lebih dekat dengan Tuhan, serta menjadi hamba Tuhan yang lebih baik setiap harinya. Jika ingin mengunjungi gereja ini, langsung saja datang ke Pasar Merah yang terletak di Kota Medan.
Lihat Penawaran Kami:
- Paket Wisata Danau Toba 2 Hari 1 Malam
- Paket Wisata Danau Toba 3 Hari 2 Malam
- Paket Wisata Danau Toba 4 Hari 3 Malam
- Paket Tour Padang 3 Hari 2 Malam
- Paket Tour Padang 4 Hari 3 Malam
- Paket Wisata Samosir
- Paket Wisata Berastagi
- Paket Tour Padang
- 6. Gereja Katolik Kristus Raja

Ada cukup banyak Gereja Katolik di Medan, sebut saja Gereja Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Dosa, Gereja Katolik Paroki Santo Paulus atau Gereja Santo Paulus Pasar Merah, dan juga Gereja Katolik Kristus Raja. Didirikan pada tahun 1924, gereja ini merupakan salah satu Gereja Katolik tertua di Kota Medan.
Gereja Paroki Kristus Raja ini kemudian diresmikan pada tanggal 25 November tahun 1934 dalam misa yang dipersembahkan oleh para misionaris Belanda, yaitu Pastor Spanjers, Pastor Kerkers, dan Pastor Marcellinus Simons. Gereja ini menyelenggarakan misa dan liturgi tetap yang jadwalnya bisa dilihat di internet.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang hal unik yang pernah dilakukan oleh Gereja Kristus Raja di Medan ini. Jika tradisi Imlek biasanya dilaksanakan di klenteng yang jemaatnya beragama Kong Hu Chu keturunan Tionghoa, Imlek ternyata juga dirayakan di Gereja Kristus Raja ini.
Lihat Juga:
Saat perayaan Imlek berlangsung, biasanya diadakan tradisi pembakaran Bao Zhu atau mercon. Namun, dengan mempertimbangkan aspek keamanan, Gereja Kristus Raja menggantinya dengan balon. Balon-balon diisi dengan uang yang kemudian dipecahkan sehingga uang-uang di dalamnya berjatuhan. Anak-anak pun riang gembira mengambil isi balon tersebut.
Alasan Gereja Katolik ini mengadakan perayaan Imlek adalah karena sejalan dengan Arah Dasar Pastoral Keuskupan Agung Medan yang memprioritaskan keluarga, seperti yang dikatakan oleh Pastor Yandhie. Selain itu, uang-uang yang berjatuhan dari balon tersebut juga menjadi simbol turunnya rezeki dari Tuhan di langit.
Alasan itulah yang mendasari mengapa Gereja Katolik Kristus Raja di Medan juga merayakan Imlek. Selain itu, sebagian besar umat paroki adalah keturunan Tionghoa. Sehingga, liturgi, doa, dan lagu di gereja ini pun bahkan menggunakan Bahasa Mandarin. Gereja paroki ini kini sudah berkembang menjadi 16 wilayah.
Umatnya pun sangat beragam, baik secara budaya, ras, dan juga suku. Pastor Donatus juga mengatakan bahwa perayaan Imlek di gereja ini juga lebih merupakan pesan kekeluargaan dan persaudaraan yang kuat. Bahkan, terdapat budaya lain yang terlibat, seperti Nias, Batak, dan Jawa Timur.
Lihat Juga:
- 15 Tempat Wisata di Berastagi
- 25 Tempat Wisata di Danau Toba
- 25 Tempat Wisata di Samosir
- Tempat Wisata di Parapat
- Tempat Wisata di Balige
Itulah beberapa gereja katolik di Medan yang patut anda ketahui. Jika anda ingin mengunjungi gereja-gereja tersebut anda bisa rental mobil Medan untuk memudahkan pergerakan anda di ibukota Sumatera Utara ini.