SWI Tour & Travel Blog 5 Tempat Retreat di Medan, Destinasi Wisata Rohani Kristen di Sumatera Utara

5 Tempat Retreat di Medan, Destinasi Wisata Rohani Kristen di Sumatera Utara

tempat retreat di Medan

Tempat retreat di Medan menjadi salah satu lokasi untuk kegiatan ibadah berupa retreat. Destinasi wisata rohani di Sumatera Utara cukup banyak. Wisatawan bisa berlibur serta bisa meningkatkan kehidupan spiritualnya dengan retreat di beberapa tempat retreat di Medan, Sumatera Utara.

Bagi anda yang ingin beriwsata ke Medan, anda bisa melihat paket wisata Medan yang kami tawarkan berikut. Atau anda ingin berlibur sambil berwisata rohani, berikut paketnya:

Wisata rohani Kristen khususnya Katolik cukup banyak. Provinsi Sumatera Utara memiliki jumlah penganut agama nasrani yang cukup banyak. Anda bisa berlibur sambil mengunjungi beberapa tempat wisata religi di Medan, Berastagi, Danau Toba & Samosir, Sumatera Utara. Berikut tempat retreat di Medan, Sumatera Utara yang bisa anda kunjungi:

  • 1. Gereja Velangkani Medan

Gereja Velangkani Medan merupakan rumah ibadah sekaligus tempat retreat di Medan yang didedikasikan kepada Bunda Maria. Dikenal sebagai Graha Maria Annai Velangkanni, gereja ini beralamat di Jalan Sakura III Nomor 7-10, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatra Utara.

Annai Velengkanni sendiri merupakan nama Bunda Maria di India, lebih lengkapnya adalah Annai Velengkanni Arokia Matha, Our Lady of Good Health atau Bunda Penyembuh. Gereja Katolik bergaya India-Mughai ini dibangun pada 2005 oleh para amatir menggunakan dana yang diberikan donatur.

Keunikan arsitektur yang dipamerkan Gereja Velengkanni Medan tak dipungkiri menjadi salah satu daya tarik tempat tersebut. Sentuhan Indo-Mughai pada bangunan ini terlihat dari permainan warna dan ornamen yang dikerjakan secara manual. Selain itu, ada simbol kepercayaan yang menghiasi sejumlah sudut gereja yang mengundang decak kagum penduduk lokal maupun wisatawan.

Meski kini populer sebagai tempat wisata rohani di Medan, Gereja Velengkanni Medan tetap menunjukkan nilai-nilai kepercayaan yang menyatu kuat. Dengan begitu, ekspresi keagungan dan kebesaran dari misteri Ilahi tetap terpancar. Selain itu, gereja ini juga cocok dijadikan sebagai tempat ziarah bagi mereka yang ingin melakukan napak tilas.

Bukan tanpa alasan juga Gereja Velengkani Medan sering dipakai sebagai tempat retreat. Rumah ibadah yang megah ini telah menyaksikan berbagai keajaiban dan mukjizat yang barangkali sulit dicerna akal manusia. Sebut saja kebakaran pada November 2002 yang sempat menghanguskan bangunan Pastoran atau tempat tinggal para pastor). Tak terkecuali kamar pastor James yang pada saat itu baru menerima donasi sebesar Rp10 juta dari masyarakat Aceh.

Namun, siapa yang menduga kalau uang donasi serta buku Puji Syukur yang disimpan di laci tak tersentuh oleh api. Berbeda jauh dari bangunan di sekitarnya yang sudah rata dengan tanah. Meski begitu, gereja tetap harus direnovasi hingga akhirnya dapat kembali berfungsi pada Oktober 2005. Maka, adalah hal wajar bila Gereja Velangkani masih difavoritkan sebagai tempat wisata religi di Medan wisatawan dari berbagai daerah.

Lihat Juga:

  • 2. Nagahuta Retreat Center

Nagahuta Retreat Center adalah salah satu tempat retreat di Sumatera Utara yang menyediakan berbagai fasilitas dan layanan untuk kegiatan keagamaan. Namun, tak jarang ada wisatawan yang tertarik melihat-lihat area retreat tersebut yang kebetulan berada di sekitar beberapa objek wisata.

Beralamat di Jalan Nagahuta, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematang Siantar, Sumatera Utara, Nagahuta Retreat Center menawarkan panorama alam yang mengesankan. Bangunan yang disusun batu bata merah dengan pepohonan rindang di sekitarnya membuat siapa saja yang sedang retreat merasa tenang dan dekat dengan alam.

Adalah para pengikut St. Fransiskus Assisi yang membina Nagahuta Retreat Center. Berkat mereka juga tempat tersebut dianggap sebagai oase rohani bagi orang-orang yang ingin melepas penat dari rutinitas duniawi. Bahkan kesempatan untuk menenangkan diri di Nagahuta Retreat Center tak hanya ditawarkan untuk pemeluk agama Katolik, melainkan juga kepada umat agama lain.

Selain lokasi retreat, Nagahuta Retreat Center juga jadi tempat wisata rohani di Sumatera Utara berkat area outbound yang dikelola Ordo Saudara Dina Kapusin. Provinsi Medan. Belum lagi ada Kapel Pace e Bene yang dilengkapi dua ruang doa kecil pada samping kanan dan kiri. Sementara di belakang, terdapat Ruang Adorasi yang selalu dipadati pengunjung.

Pindah ke depan, ada Gua Maria yang memiliki pelataran luas dan patung Bunda Maria berukuran lima meter di bagian tengah. Patung tersebut selama bertahun-tahun dijadikan sebagai lambang sang tokoh religius yang senantiasa menyertai umatnya.

Bagi mereka yang ingin mengunjungi Nagahuta Retreat Center dapat menempuh perjalanan darat selama tiga jam dari Medan. Sejumlah transportasi siap mengantarkan menuju lokasi tujuan. Antara lain Bus Sejahtera, Bus Intra, dan Bus Paradep. Ongkos yang dikeluarkan bervariasi dari Rp50.000 sampai Rp150.000. 

Angkutan-angkutan umum tadi melewati sejumlah kota yang nantinya berakhir di Pematang Siantar. Dari sana, wisatawan dapat meneruskan perjalanan dengan ojek ke depan Resimen Induk Komando Daerah Militer Pematang Siantar ke Nagahuta Retreat Center sebagai tempat wisata religi di Sumatera Utara.

Lihat Juga:

  • 3. Maranatha Retreat Center

Maranatha Retreat Center adalah tempat retreat di Medan yang beralamat di Jalan Sentosa No. 96, Kecamatan Berstagi, Karo, Sumatera Utara. Tempat ini dikenal juga dengan nama Biara Suster Elisabeth Komunitas St. Ludwina. Selain itu, Maranatha Retreat Center telah beroperasi cukup lama, yakni sejak 1 Februari 1934.

Pada awal pembangunan, Maranatha Retreat Center difungsikan sebagai tempat beristirahat para pasien TBC. Pengelola pun menjadikannya sebagai lokasi mengasuh anak-anak Belanda. Kemudian pada masa pendudukan Jepang yang dimulai pada 1943, rumah asuh ini hancur berkeping-keping akibat peperangan. Reruntuhan bangunan sempat didiamkan beberapa saat sampai akhirnya digarap kembali oleh masyarakat sekitar.

Pada 1979, P. Licinus Fasil OFM Cap bersama P. Thimoteus Sinaga OFM Cap mengembalikan tanah bangunan kepada kongregasi. Dalam hal ini, mereka membayar ganti rugi kepada masyarakat yang telah mengelolanya. Rumah mulai dibangun pada 1981 menjadi gedung serbaguna untuk lokasi pembinaan rohani karyawan RSE serta para suster.

Lantas untuk memperluas fungsi hingga ke wilayah Keuskupan Agung Medan, diadakanlah Kapitel Regio. Pada saat itu, tempat wisata rohani di Medan ini menjadi lokasi pelayanan para suster FSE yang dikelola suster dari komunitas Santa Lidwina. Dari sinilah muncul nama Rumah Retret Samadi Maranatha. Memasuki 1993, gedung sudah dilengkapi serta diperbarui dengan fasilitas-fasilitas seperti penginapan, rumah suster, aula, kamar makan, hingga dapur.

Setelah dibeli pada September 1997 untuk perluasan lokasi Samadi Maranatha, tempat tersebut berkembang menjadi lokasi retreat di Medan. Sampai sekarang Maranatha Retreat Center mampu menampung sekitar 120 tamu dan menyediakan fasilitas lebih lengkap.

Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan rohani pengunjung, dibangun fasilitas seperti Gua Maria, patung Vieta, 14 perhentian jalan salib, serta patung Yesus yang menyampaikan delapan sabda bahagia di atas bukit. Dengan begitu pengunjung maupun peserta retreat dapat lebih mendalami perjalanan rohani mereka.

Seperti tempat retreat lain, Maranatha Retreat Center juga dijadikan tempat ziarah Katolik di Medan yang dikunjungi orang-orang dalam kota maupun wisatawan luar daerah.

Lihat Juga:

  • 4. Santo Asisi Berastagi

Santo Asisi Berastagi merupakan salah satu tempat retreat di Medanyang wajib dikunjungi oleh para wisatawan ketika berada di sini. Berada di daratan tinggi, kabupaten Karo sendiri menawarkan banyak destinasi wisata unggulan menarik, unik dan kaya akan sejarah.

Dari sekian banyaknya pilihan destinasi wisata, maka gereja Santo Asisi Berastagi inilah menjadi salah satu wisata yang tidak boleh dilewatkan begitu oleh para wisatawan. Tempat wisata rohani Medaninilah berada di Jalan Jamin Ginting Jl. Lau Gumba Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Jadi apabila Anda sedang berada di Karo dan bingung akan pergi kemana maka berwisata rohani ke Gereja Katolik inilah dapat menjadi pilihan paling tepat. Gereja tersebut terdiri dari 2 bangunan terpisah yakni gereja inti dengan lebar bangunan 24 meter, panjang 32 meter dan tinggi 35 meter.

Sedangkan bangunan satunya adalah berupa pendopo dimana diberi nama Geriten. Di bangunan inilah biasanya juga sering digunakan oleh para anak muda yang mempunyai kepentingan di gereja. Dalam proses pembangunan dari gereja tersebut juga disertai dengan sejumlah tahapan khas dari etnis Karo.

Yakni dalam proses pembangunannya maka akan terdapat upacara terlebih dahulu. Tidak heran kalau Gereja tersebut juga sudah tersentuh oleh kebudayaan tradisional masyarakat karo sejak awal tahap dari proses pembangunannya tersebut.

Salah satu daya tarik dari destinasi wisata religi di Medanini adalah adanya ornamen yang akan menghiasi setiap inci dari bangunan. Sedangkan desain bangunannya juga tidak jauh berbeda dengan rumah adat yang bisa ditemukan di tanah Karo tersebut.

Apabila Anda ingin mengunjungi destinasi wisata tersebut maka dapat berkunjung setiap hari sekaligus untuk melakukan ibadah di dalamnya. Karena desain dari bangunannya benar-benar unik itulah, maka tidak jarang banyak orang yang berfoto dengan latar belakang Santo Asisi Berastagi tersebut.

Setelah Anda mengunjungi gereja tersebut, maka jangan sampai lupa untuk menikmati sajian kuliner khas Karo dimana dapat ditemukan di sepanjang jalan. Selain itu, juga terdapat sejumlah destinasi wisata lainnya yang bisa dijumpai. 

Lihat Juga:

  • 5. St. Agnes Puncak 2000

Berwisata di St. Agnes Puncak 2000 merupakan salah satu tempat terbaik menambah ketaqwaan, kesenangan, melepas penat, mengembalikan keimanan selama ada di Tempat Retreat di Medan tersebut. Wisata religi khusus umat Katolik itu berlokasi di tanah Karo, Sumatra yang berdiri sudah cukup lama, sekitar 10 tahunan.

Tempat wisata tersebut menjadi sebuah tempat perenungan dosa bagi umat Katolik dalam mengenal Tuhan Yesus menyebarkan agama Katolik. St. Agnes 2000 berbentuk bangunan gereja dengan makam uskup yang telah lama meninggal sehingga banyak peziarah berdatangan untuk mendoakan dan meminta berkat Yesus.

Selain gereja Tempat Wisata Rohani di Medan St. Agnes 2000 ada juga spot wisata menarik seperti relokasi lahan peternakan dan pertanian yang telah diresmikan oleh pemerintah Karo, Medan, Sumatra. Penampakan wisata alamnya berupa jalan berkelok dengan sisi kiri kanan pertanian, dibangun rumah khas gadang Sumatra tapi tidak memakai tiang penyangga terlalu tinggi.

Rute menuju wisata religi dan alam yakni Desa Pertibi Lama, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Anda yang ingin mengunjungi St. Agnes dan sekitarnya dari pusat kota Medan memakan waktu sekitar 3 jam memakai moda transportasi mobil atau bus.

Saat masuk ke tanah Siosar Karo, Anda bisa menikmati sederet gereja Katolik, cafe zia, tempat relokasi, dan puncak 2000 yang menyajikan pemandangan malam indah dari puncak gunung hutan Siosar. Bagi Anda yang menyukai camping disarankan membawa perlengkapan camping mandiri, persiapkan juga kendaraan agar tidak mogok di jalan karena medannya cukup menanjak. Kondisi jalannya sudah lumayan bagus, beraspal dan bisa dilalui bus besar. Keindahan alam dan udaranya sejuk, Anda akan merasa betah di sana walaupun cuaca sedikit panas.

Tempat Wisata Religi di Medan St. Agnes dan wisata alam Siosar membanderol tiket masuk Rp15.000 per orang dengan biaya parkir motor Rp5.000, bus Rp20.000 per unit dan untuk mobil Rp10.000 per unit. Tersedia juga tempat penginapan yang nyaman untuk Anda stay selama beberapa hari.

Lihat Juga:

Itulah beberapa tempat retreat di Medan, Sumatera Utara dan juga tempat wisata religi yang bisa anda datangi untuk berwisata rohani.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post