SWI Tour & Travel Blog 6 Gunung Berapi di Danau Toba, Daftar Gunung Berapi Aktif Dekat Danau Toba, Sumatera Utara

6 Gunung Berapi di Danau Toba, Daftar Gunung Berapi Aktif Dekat Danau Toba, Sumatera Utara

gunung berapi di Danau Toba

Gunung berapi di Danau Toba tersebar di beberapa lokasi dan masih berstatus aktif. Salah satu gunung berapi terkenal di Danau Toba adalah Gunung Toba dimana gunung ini menjadi sejarah terbentuknya Danau Toba 75,000 tahun silam melalui meletusnya Gunung Toba tersebut. Gunung Toba merupakan gunung berapi supervulkan purba yang meletus dan membentuk kaldera yang saat ini kita kenal dengan Danau Toba. Gunung ini merupakan satu-satunya gunung supervulkan di Indoensia. Danau Toba sendiri menjadi objek wisata terkenal di Indonesia dengan beragam eksotismenya.

Tertarik untuk berlibur ke Danau Toba, anda bisa melihat penawaran paket wisata Danau Toba berikut dengan fasilitas yang lengkap dan nyaman:

Bagi anda yang senang dengan wisata menantang atau hiking gunung, anda bisa mecoba pendakian Gunung Berapi Sibayak. Berikut paket hiking Gunung Sibayak yang bisa anda lihat:

Dengan adanya gunung-gunung berapi dekat Danau Toba, tentunya menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan. Selain gunung, Danau Toba juga dihiasi dengan bukit di Danau Toba yang sangat menawan. Banyak orang menjadikan gunung sebagai lokasi pendakian dan menikmati pemandangan dari ketinggian dan juga lokasi camping di Danau Toba. Bagi anda yang ingin mendaki gunung di Danau Toba, perlu diperhatikan bahwa terdapat gunung berapi aktif dekat Danau Toba. Berikut daftar gunung berapi di Danau Toba:

  • 1. Gunung Toba

Gunung Toba merupakan gunung berapi di Danau Toba yang statusnya masih aktif. Termasuk ke dalam kategori sangat akbar, supervolcano ini kali terakhir meletus kurang lebih 74 ribu tahun lalu. Sampai detik ini masih sejumlah penelitian dilakukan terhadap Gunung Toba, baik oleh peneliti dalam negeri maupun luar negeri.

Sejumlah laporan ilmiah membuktikan keberadaan Gunung Toba. Geolog asal Belanda Van Bemmelan pada 1939 mengungkapkan, Danau Toba dikelilingi batu apung. Bebatuan tersebut merupakan peninggalan letusan gunung berapi, dalam hal ini Gunung Toba, yang menyebar ke sejumlah tempat, bahkan ke luar negeri.

Belakangan, sejumlah peneliti menemukan sisa pembakaran riolit yang seusia batuan Toba di Malaysia bahkan ada yang sampai ke bagian tengah India. Seismolog asal Indonesia Fauzi pun jadi salah satu peneliti yang turut mengungkap misteri-misteri Gunung Toba.

Jika dipetakan, lokasi Gunung Toba berada di pertemuan tiga lempeng tektonik: Pasifik, Eurasia, serta Indo-Australia. Sekitar 80% wilayah Indonesia sendiri berada di lempeng Eurasia, termasuk di antaranya Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Banda. Faktor ini pula yang membuat Indonesia rawan bencana alam, terutama gempa dan gunung meletus.

Sebelum ‘tidur panjang’. Gunung Toba sempat meletus tiga kali. Letusan kesatu terjadi kurang lebih 800 ribu tahun lalu yang kemudian menghasilkan kaldera di bagian selatan Danau Toba. Letusan kedua yang terjadi pada 500 ribu tahun lalu lantas membentuk kaldera di bagian utara Danau Toba. Terakhir letusan ketiga pada 74 ribu tahun lalu yang membentuk kaldera utuh Danau Toba hingga menciptakan Pulau Samosir di bagian tengah.

Letusan Gunung Toba rupanya menghasilkan anomali gravitasi. Berdasarkan hukum gravitasi, sebuah tempat akan mempunyai gaya tarik bumi yang sama dengan tempat lain apabila memiliki ketinggian, massa, serta kerelatifan yang sama pula. Ketika Gunung Toba meletus, banyak materi yang keluar. Saking dahsyatnya letusan-letusan tersebut, massa ikut berkurang yang lantas berpengaruh juga pada gaya gravitasi. Dari sini lantas terjadi penangkatan (up-lifting) yang lantas memunculkan Pulau Samosir.

Lihat Juga:

  • 2. Gunung Sibuatan

Gunung Sibuatan adalah gunung berapi di Danau Toba yang mempunyai ketinggian 2.457 mdpl. Dikenal juga sebagai Gunung Sibuaten, gunung berapi inu ‘mengalahkan’ Gunung Sinabung yang mengalami penurunan ketinggian akibat erupsi yang berlangsung sejak 2010. Gunung ini pun menjadi destinasi favorit alternatif bagi pendaki yang berkunjung ke Sumatera Utara.

Ada banyak keistimewaan yang dapat wisatawan dapatkan saat mereka berkunjung ke Gunung Sibuatan. Salah satunya Hutan Lumut yang menjadi habitat sejumlah flora langka di Indonesia. Sebut saja jamur, kantung semar, anggrek, dan tentunya lumut. Keberadaan hutan lumut ini pun dapat dijumpai saat memasuki ketinggian 2.000 mdpl.

Selain itu, ada Puncak Pilar, puncak utama Gunung Sibuatan yang dapat pendaki tempuh selama kurang lebih 45-60 menit dari Shelter 5. Sesampainya di puncak, pendaki akan disambut panorama memukau dari Danau Toba dan Pulau Samosir. Bahkan gunung-gunung lain seperti Gunung Barus, Gunung Sinabung, dan Gunung Sibayak dapat dilihat dari Puncak Pilar.

Pendakian di Gunung Sibuatan terbilang menantang mengingat kawasannya yang belum terlalu sering dijamah manusia. Pendaki disarankan memakai sepatu bot untuk mencegah jatuh saat berjalan di permukaan yang licin. Kalau kurang suka mendaki, masih ada beberapa kegiatan lain yang dapat wisatawan lakukan di Gunung Sibuatan. Sebut saja camping atau berkemah di Tugu Satya, berburu sunrise sekaligus sunset, hingga mengamati flora khas hutan lumut.

Gunung Sibuatan beralamat di Kabupaten Karo dan masuk ke empat kecamatan. Antara lain Kecamatan Munte, Merek, Juhar, dan Tiga Panah. Wisatawan yang ingin pergi ke tempat wisata ini dapat memulai perjalanan dari pusat kota Medan dengan kendaraan pribadi atau publik. 

Untuk transportasi umum tersedia angkot atau bus di Simpang Pos Padang Bulan yang mengarah ke Sidikalang, Kabupaten Dairi. Pilihan lain yang tersedia dalam bus antarkota dengan rute Medan-Berastagi atau Medan-Kabanjahe di Terminal Terpadu Amplas. Dibutuhkan waktu tempuh tiga jam dari Simpang Pos menuju Desa Nagalingga di Karo untuk memulai perjalanan di Gunung Sibuatan.

Lihat Juga:

  • 3. Gunung Sinabung

Gunung Sinabung merupakan salah satu gunung berapi dekat Danau Toba, Indonesia. Gunung ini berstatus berapi aktif dan berlokasi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Jenis gunung berapi ini mempunyai tingkat erupsi cukup tinggi, bahkan lebih dahsyat daripada gunung berapi yang lain di Sumatera Utara. 

Meski demikian, Gunung Sinabung menjadi salah satu gunung favorit para pendaki. Terlebih memang Sumatera Utara terkenal dengan berbagai pesona alamnya yang indah dan menakjubkan, tidak heran banyak wisatawan yang penasaran dengan keindahan Gunung Sinabung ini. 

Dari segi tipe gunung sendiri, Gunung Sinabung termasuk gunung api strato yang bentuknya kerucut dan masuk dalam Tipe-A, yakni kelompok gunung berapi yang pernah erupsi magmatik kurang lebih satu kali setelah 1600 M. Sebelum dikategorikan gunung api Tipe-A, ternyata dulunya Gunung Sinabung masuk Tipe-B. 

Tipe-B adalah gunung api yang pernah meletus, namun sesudah tahun 1600 M dan belum lagi muncul erupsi magmatik, tetapi masih memperlihatkan gejala aktivitas, misalnya aktivitas solfatara. Berkaitan tentang aktivitas Gunung Sinabung memang tidak secara gamblang bisa diketahui. 

Hal ini terjadi, sebab tidak ada catatan sejarah maupun literatur yang menjelaskannya. Sedangkan sebelum di tahun 1600 M, ada aktivitas terakhir Gunung Sinabung yakni, muntahan batuan piroklastik dengan aliran lahar yang mengalir menuju selatan. 

Sementara, Gunung Sinabung mempunyai ketinggian sekitar 2.451 Mdpl dan diketahui sejak 1600 tidak pernah mengalami letusan. Namun, di tahun 2010, 2013, dan 2016, Gunung ini menunjukkan aktivitasnya kembali dan mengalami erupsi. Gunung Sinabung sendiri mempunyai berbagai fakta menarik. Pertama, Gunung Sinabung mengisi daftar gunung mati yang ada di Indonesia sesudah letusan terakhir pada tahun 1600 M. Namun, Gunung Sinabung akhirnya bangun dari tidurnya dan aktif kembali serta mengalami letusan di tahun 2010. 

Kedua, letusan Gunung Sinabung ternyata bukan dari puncak gunung, namun dari bagian samping gunung. Sebenarnya masyarakat sekitar sangat mewaspadai Gunung Sibayak sebab dianggap gunung api aktif. Tapi uniknya yang meletus bukanlah Gunung Sibayak melainkan Gunung Sinabung. Ketiga, Gunung Sinabung berhasil memecahkan rekor sebagai gunung api di Indonesia yang menjalankan erupsi paling lama, yakni kurang lebih selama 7 bulan. Rekor ini sebelumnya dipegang oleh Gunung Bromo. 

Bagi pendaki yang ingin menikmati keindahan Gunung Sinabung bisa melewati dua jalur pendakian. Pertama, mulai Danau Lau Kawar dan Desa Mardinding. Namun, kebanyakan pendaki sering melewati jalur Lau Kawar, karena jalurnya lebih cepat sampai ke puncak gunung. 

Lihat Juga:

  • 4. Gunung Sibayak

Gunung Sibayak merupakan gunung yang berlokasi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara dan termasuk gunung berapi dekat Danau Toba yang menawarkan keindahan yang alami. Gunung Sibayak juga menjadi salah satu gunung yang cocok untuk didaki. 

Gunung ini termasuk salah satu jenis gunung berapi yang berada di Dataran Tinggi Karo, ketinggiannya mencapai 2.094 Mdpl. Puncak Gunung Sibayak tertinggi sering disebut masyarakat sekitar sebagai Takal Kuda (dalam bahasa Karo artinya adalah Kepala Kuda). 

Saat mendaki hingga puncak, maka bisa melihat pemandangan Gunung Sinabung dengan jelas. Proses mendaki Gunung Sibayak sebenarnya tidak memerlukan waktu lama, karena tidak membutuhkan waktu selama berhari-hari untuk mencapai puncak gunung. 

Pendaki bisa mencapai puncak hanya dengan waktu kurang lebih dua jam saja. Jadi, gunung ini menjadi sport menarik untuk pendaki gunung pemula. 

Jika ingin mendaki ke Gunung Sibayak ada beberapa jalur pendakian yang bisa dilalui. Pertama, jalur yang paling gampang dan dimulai dari Desa Semangat Gunung dengan medan cukup mudah, tertata, mulus dan kendaraan bisa melalui medan ini. Sehingga tidak membutuhkan waktu mendaki yang lama. 

Kedua, melalui Jalur Desa Jarang Uda, jika lewat sini memerlukan waktu tempuh sedikit lebih lama daripada jalur yang pertama.  Tetapi, selama lewat jalur satu ini, pendaki bisa menikmati pemandangan alam yang indah berupa pemandian air panas. 

Ketiga, Jalur ketiga ini bisa dikatakan jalur paling sulit daripada jalur pendakian yang lain. Masyarakat biasanya menyebut jalur ini sebagai jalur 54. Pendaki akan berhadapan dengan kondisi medan yang sulit dan menantang. Jalanannya cukup ekstrim dan terjal, sehingga membutuhkan jarak tempuh yang lebih lama. Ketika sampai di atas Gunung Sibayak, pendaki dapat menikmati keindahan sunrise. Para pendaki yang mengincar sunrise biasanya akan naik dari kaki gunung sekitar jam 02.00 dini hari. Memang mendaki waktu malam hari cukup ekstrim, tapi pemandangannya juga sangat menarik. 

Gunung Sibayak sendiri mempunyai kawah yang unik, jenis kawah belerang dengan luas mencapai 40.000 m. Kandungan solfatara menjadikan kawah Gunung Sibayak tidak berhenti menyemburkan uap panas. Sementara ada bagian landai di kawah sebagai tempat para pendaki beristirahat sejenak dalam tenda. 

Lihat Juga:

  • 5. Gunung Sibual-buali

Provinsi Sumatera Utara menyuguhkan berbagai destinasi wisata alam yang menarik dan tak ada habisnya untuk Anda jelajahi. Berbagai jenis wisata alam dapat Anda temukan di Provinsi satu ini.  Untuk Anda yang seorang pecinta alam, khususnya pendaki gunung, di Sumatera Utara pun ada banyak gunung yang dapat dijadikan sebagai pilihan untuk salurkan hobi olahraga ekstrim tersebut. Salah satu gunung yang punya pesona indah dan menarik untuk didaki di Sumatera Utara yakni Gunung Sibual Buali.

Wisata Gunung Sibual Buali di Sumatera Utara ini wajib Anda kunjungi jika memiliki hobi mendaki. Gunung ini berada di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Gunung Sibual Buali mempunyai ketinggian kurang lebih 1819 meter di atas permukaan laut. Gunung berapi ini pun memiliki flora dan fauna beragam, sama dengan gunung lain yang ada di sebelahnya, yakni Gunung Lubuk Raya. Flora dan fauna tersebut misalnya saja beberapa jenis kera dan juga tumbuhan kantong semar. 

Gunung Sibual Buali sendiri masih termasuk ke dalam gunung aktif tapi masih termasuk aman. Jadi, gunung ini tetap dapat Anda daki dengan tenang. 

Untuk mencapai puncak gunung, Anda bisa meminta pemandu dari warga sekitar yang ramah untuk memandu jalan agar bisa sampai puncak dengan lebih cepat dan juga aman.

Ketika mendaki Gunung Sibual Buali, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat eksotis dan cantik. Ditambah lagi, ketika Anda mendaki gunung berapi dekat Danau Toba ini dan mencapai puncaknya, Anda dapat mendengar suara dari semburan udara panas yang bercampur suara belerang serta suara dari air terjun yang berada di tengah-tengah dua gunung. 

Keindahan dari air terjun Silima Lima yang ada di gunung adalah salah satu pesona luar biasa yang tak akan bisa Anda lupakan ketika mendaki Gunung Sibual Buali. Untuk bisa mencapai puncak Gunung Sibual Buali, para pendaki harus tempuh jalur pendakian sekitar 2 jam. Namun walaupun terlihat melelahkan, kelelahan tersebut akan terbayarkan dengan pesona keindahan alam yang tersaji di depan mata. 

Lihat Juga:

  • 6. Gunung Lubuk Raja

Mendaki gunung adalah salah satu aktivitas yang menyenangkan dan seru. Terlebih jika dilakukan bersama dengan orang-orang terdekat. Indonesia sendiri memiliki banyak gunung yang bisa didaki, termasuk gunung berapi. Gunung berapi di Indonesia hampir tersebar di seluruh provinsi. Termasuk juga di Sumatera Utara. 

Sejenak jika menelusuri Sumatera Utara, Anda akan temukan sejuta keindahan dan pesona keindahan alam serta budaya yang tentu tidak kalah dengan provinsi lainnya di Indonesia. Tak hanya wisata Danau Toba, nyatanya Sumatera Utara memiliki banyak tempat wisata menarik lainnya. Kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai beberapa tempat wisata yang wajib dikunjungi. 

Salah satu wisata yang jangan sampai dilewatkan jika berkunjung ke Kabupaten Tapanuli Selatan adalah Gunung Lubuk Raja. Gunung berapi dekat Danau Toba ini adalah salah satu cerminan kearifan lokal warga masyarakat Tapanuli Selatan yang peduli sekali terhadap kelestarian alam sekitar. 

Gunung Lubuk Raja memiliki ketinggian kurang lebih 1813 meter di atas permukaan laut. Gunung ini diapit dua kecamatan, yaitu Batang Toru dan Marancar. Gunung Lubuk Raja sendiri adalah salah satu spot menarik para pendaki. Gunung ini walaupun memiliki ketinggian yang masih relatif cukup rendah, tapi medan untuk mencapai puncak sangat menantang. 

Selama perjalanan mendaki gunung dan mencapai puncak, Anda akan dihadapkan dengan hutan yang lebat dan juga menemukan tumbuhan perdu. Lalu, saat Anda sampai di puncak, Anda akan temukan tanaman berduri. Maka dari itu, Anda harus sangat berhati-hati karena tanaman tersebut bisa saja melukai diri Anda. 

Dari puncak Gunung Lubuk Raja, Anda bisa melihat keindahan alam sekitar yang membentang seperti halnya karpet atau permadani yang berwarna hijau dan pastinya keindahan tersebut harus dilestarikan dan dijaga. Selain itu, Anda pun bisa berbagai jenis tumbuhan perdu hutan atau dikenal juga dengan nama kantong semar. Gunung Lubuk Raja memiliki pesona keindahan alam sekitar yang akan memanjakan mata dan membuat pikiran Anda lebih lepas. Mendaki gunung ini pun cukup menantang bagi Anda yang suka dengan tantangan. 

Lihat Juga:

Itulah daftar gunung berapi di Danau Toba yang masih aktif. Pastikan anda mengecek status keamanan gunung berapi tersebut jika anda hendak mendaki dan camping di puncaknya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post