Danau Toba memiliki pemandangan yang indah, namun kuliner dan makanan khas Danau Toba juga sangat populer. Di Danau Toba anda bisa menemukan hidangan dan sajian masakan yang begitu khas dan otentik. Menikmati makanan khas Danau Toba akan menjadi pengalaman tersendiri dan sangat berbeda saat berlibur ke danau terbesar di Indonesia ini.
Link Penting Liburan ke Danau Toba
Untuk membantu perencanaan liburan anda ke Danau Toba, kami telah membuat rekomendasi layanan dan informasi berikut:
Paket Tour:
- Paket Tour Medan Danau Toba 4 Hari 3 Malam
- Paket Tour Medan Danau Toba 5 Hari 4 Malam
- Paket Tour Danau Toba dari Silangit
- Paket Wisata Taman Simalem Resort
- Paket Wisata Bukit Lawang Danau Toba
Panduan Wisata:
- Tempat Wisata di Danau Toba
- Aktivitas Wisata di Danau Toba
- Air Terjun Indah di Danau Toba
- Pantai Indah di Danau Toba
- Snorkeling di Danau Toba
Penjajaran rasa yang khas membuat masakan dan kuliner khas Danau Toba begitu berbeda. Masyarakat adat juga sangat ahli dalam menyesuaikan hidangan dan makanan tradisionalnya. Jika anda berlike Danau Toba, tidak lengkap rasanya jika anda belum mencoba makanan khas Danau Toba berikut:
- 1. Arsik, Masakan Ikan Mas Bumbu Kuning
Arsik, Makanan Khas Danau Toba Berbahan Dasar Ikan. Selain menyuguhkan pemandangan alam indah, kawasan Danau Toba juga menawarkan kuliner khas yang dijamin akan menggoyang lidah Anda. Penggunaan bumbu tradisional yang kaya rempah menjadikan hidangan-hidangan mereka meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang mencobanya. Termasuk saat Anda mencoba arsik, sajian ikan dengan bumbu kuning yang lezat. Pekatnya bumbu yang khas dari arsik menambah kelezatan rasanya.
Masyarakat yang menetap di sekitar Danau Toba umumnya menggunakan ikan nila atau ikan mas sebagai bahan utama arsik. Sementara bumbu yang mereka olah adalah bumbu kuning yang terdiri atas andaliman, asam cikala atau asam potong, kunyit, kincung, cabai, bawang merah, dan bawang khas Batak.
Kata arsik sendiri berasal dalam hidangan ini berasal dari cara memasaknya. Ikan yang diolah biasanya diguyur atau disiram-siram hingga bumbu maupun daging ikan matang secara merata. Dengan begitu, Anda akan merasakan kompleksitas rasa di setiap gigitan.
Arsik dapat dijumpai sebagai santapan sehari-hari, tetapi kadang disajikan juga untuk acara adat seperti syukuran atau pernikahan. Uniknya, Anda hanya akan menemukan masakan ini di kawasan Danau Toba. Ketika mencarinya di luar, Anda pasti bakal kesulitan menemukannya.
Meski bumbu untuk arsik kini dapat dibeli di pasar, beberapa orang, terutama tetua yang sudah membuatnya sejak dulu, lebih memilih metode tradisional dengan memanfaatkan gilingan batu dan memasaknya memakai kayu.
- 2. Sambal Tuk-tuk Khas Batak
Jika mampir ke Mandailing Natal atau Danau Toba, Sumatra Utara, untuk wisata kuliner, Anda pasti akan bertemu dengan salah satu sambal khasnya yang bernama sambal tuk-tuk. Cukup mudah menemukan jenis sambal ini, sebab sering disajikan di warung-warung nasi untuk menemani hidangan utama. Lalu, apa yang membuat sambal tersebut spesial dan wajib dicoba?
Sambal gurih dengan racikan spesial. Seperti sambal dari daerah lain di Indonesia, sambal tuk-tuk mempunyai cita rasa khas yang membuatnya berbeda. Racikan spesial yang digunakan menghasilkan rasa pedas bercampur gurih keasam-asaman. Hal ini pula yang membuat orang-orang yang mencobanya jadi ketagihan.
Jika dilihat dari segi bahan, sambal tuk-tuk sebenarnya hampir sama dengan sambal dari daerah lain. Namun, penggunaan antarsa atau bumbu andaliman yang menjadi ciri khas bumbu di Danau Toba dan juga Mandailing memberi sentuhan yang menyempurnakan sambal tersebut. Andaliman juga sering ditemukan di sejumlah makanan tradisional Sumatra Utara.
Dalam pembuatannya, sambal tuk-tuk menggunakan cabai bulat bersama garam, bawang merah, bawang putih, kemiri yang dipanggang, dan andaliman. Bahan-bahan tersebut digiling menggunakan batu hingga menghasilkan tekstur lembut, tetapi tak terlalu halus. Setelah itu untuk memperkaya cita rasa, ditambahkan ikan teri kering, penyedap rasa, dan perasan air jeruk nipis atau air asa.
Bagaimana, apa Anda tertarik mencoba sambal tuk-tuk? Santap bersama makanan khas Danau Toba lainnya untuk pengalaman terbaik!
- 3. Mie Gomak
Siapa yang tak suka menyantap mie goreng? Sebagian besar masyarakat Indonesia biasanya memasak hidangan ini dengan merebus mie instan. Namun, tahukah Anda di setiap dareah ada mie khusus yang rasanya tak kalah lezat? Mie gomak, misalnya, yang dapat Anda jumpai di beberapa daerah di Sumatra Utara.
Mie goreng khas berbumbu andaliman, Mie goreng gomak atau mie gomak sekilas mempunyai tampilan yang mirip mie goreng Jawa. Namun, ada sejumlah perbedaan yang perlu Anda perhatikan. Antara lain porsinya yang lebih besar dan penggunaan andaliman, bumbu khas yang hanya dijumpai di Sumatra Utara, khususnya di kawasan Tapanuli dan Toba Samosir.
Sensasi pedas ketir yang dihasilkan andaliman, cabai, dan bawang merupakan kunci kenikmatan yang ditawarkan mie gomak. Anda pun dapat menikmatinya secara terpisah dengan kuah dan sambal. Kuah kentalnya yang bersantan sekilas mengingatkan Anda pada gulai, hanya saja cenderung berwarna putih.
Fakta spesial lainnya yang akan Anda dengar saat menyantap mie gomak adalah makna filosofis di balik namanya. kata gomak pada makanan ini berarti sebuah genggaman atau genggaman. Hal ini disebabkan pada zaman dahulu, orang-orang mengolah hidangan ini dengan menggenggam mie untuk kemudian dimasak bersama bumbu.
Jadi bagi Anda pecinta mie, jangan lewatkan mie gomak saat sedang liburan ke Danau Toba, Sumatra Utara!
- 4. Na Nuira, Shashimi Khas Batak
Na Niura, Sashimi Ala Batak yang Kaya Akan Rempah dan rasa. Bagi Anda yang menggemari makanan Jepang barangkali tak asing dengan sashimi. Terbuat dari daging ikan seperti salmon dan tuna yang diiris tipis, hidangan ini biasanya disajikan bersama soyu (kecap asin khas Jepang). Akan tetapi, belum banyak orang yang tahu kalau kita juga punya sashimi khas Indonesia atau sashimi khas Danau Toba, yakni naniura atau na niura.
Jika sashimi menggunakan ikan salmon dan tuna sebagai bahan utama, na niura memakai daging ikan mas dalam pengolahannya. Selain itu, bumbu yang digunakan juga lebih kaya dari segi rasa, sebab memakai bawang merah, bawang putih, cabai merah, rias, dan andaliman. Alhasil, dalam sekali gigit, Anda bakal disambut rasa asam, pedas, hingga gurih.
Bagaimana dengan pembuatannya? Na niura, seperti sashimi, tak melewati proses masak sama sekali. Ikan mas tentunya harus dalam keadaan sehat, lalu dibersihkan hingga tak ada kotoran yang menempel. Kemudian, ikan dibelah atau dipotong sesuai keinginan untuk memudahkan bumbu meresap secara sempurna.
Bahan-bahan untuk membuat bumbu na niura dihaluskan terlebih dulu sebelum dilumuri pada permukaan ikan mas. Setelah bumbu dioleskan, ikan mas harus Anda istirahatkan selama 30 menit atau sampai bumbunya benar-benar meresap.
Begitu bumbu meresap sempurna, na niura dapat Anda sajikan dan santap bersama nasi hangat untuk mendapatkan rasa yang maksimal.
- 5. Manuk Napinadar
Suka Makanan Pedas? Coba Manuk Napinadar yang Menendang Lidah. Pedasnya hidangan ayam kampung dari Danau Toba.Dalam kuliner khas Batak, termasuk di kawasan Danau Toba, manuk napinadar dikenal akan rasa pedasnya yang membara karena penggunaan andaliman. Ada juga ciri khas lain berupa pemakaian darah ayam sebagai protein tambahan. Meski begitu, sekarang hidangan ini sudah tersedia juga tanpa darah, sehingga aman disantap wisatawan Muslim.
Mengolah manuk napinadar sebenarnya mudah, bahkan dapat Anda lakukan sendiri di rumah. Daging ayam kampung yang digunakan diolah dengan cara dibakar. Kemudian setelah matang, ayam dilumuri saus dan bumbu yang sebelumnya perlu dihaluskan dan dimasak. Bahan rempah yang dipakai selain andaliman adalah cabai dan bawang putih.
Adapun bumbu khas yang dimasak dalam manuk napinadar disebut sebagai merica batak yang mempunyai aroma jeruk yang cukup kuat. Kemudian sebagai pengganti darah ayam, ada santan yang diandalkan untuk mempertahankan rasa gurih dalam hidangan.
Seperti beberapa hidangan khas Batak lainnya, manuk napinadar juga mengandung makna filosofis yang berhubungan dengan memanjatkan doa, berkat, dan semangat. Apalagi dengan rasa pedasnya yang dijamin tak bakal membuat Anda mengantuk atau malas. Selain itu, pengolahannya yang harus memakai ayam kampung melambangkan keberhasilan dan kegagahan.
Selain di warung, manuk napinadar dapat dipesan juga di restoran dan hotel. Beritahu juga kalau Anda tak ingin menggunakan darah di dalamnya.
- 6. Sambal Andaliman
Sambal Andaliman yaitu sambal pedas yang terbikin dari kulit buah, Jagoan Pedas Asal Tanah Batak yang Melegenda.Bukan pecinta makanan pedas namanya kalau Anda belum mencicipi sambal dari berbagai daerah. Sambal matah dari Bali, sambal terasi dari Jawa Barat, serta sambal bajak dari Jawa Timur adalah segelintir sambal yang umum dijumpai. Jika ingin merasakan pengalaman berbeda dengan rasa pedas menyegarkan, berarti Anda harus coba sambal andaliman dari Danau Toba, Sumatra Utara!
Apa yang menjadi ciri khas dari sambal andaliman? Anda dapat langsung menemukannya dari bahan-bahan yang digunakan. Pasalnya pada sambal ini, ada kulit buah dari suku jeruk-jerukan yang memberikan sensasi menyegarkan. Uniknya, pemakaian kulit buah hanya akan Anda jumpai pada sambal ini, sehingga membuatnya dijuluki juga sebagai merica batak.
Pemakaian kulit buah dalam sambal andaliman pun menghasilkan berbagai manfaat. Antara lain menghilangkan bau amis pada ikan mentah dalam waktu cepat. Hal ini membantu masyarakat Batak mengolah aneka hidangan seperti arsik, saksang, dan na niura.
Menyoal rasa, sambal andaliman memang pedas walau tak sepedas cabai dan lada. Meski begitu, sambal ini ternyata mampu memicu sensasi mati rasa dan kelu pada lidah akibat hydroxy-alpha-sanshool di dalamnya. Maka dari itu, Anda perlu memperhatikan porsi sambal kalau memang belum terbiasa menyantapnya.
Selain masakan Batak, sambal andaliman juga sering dijumpai pada kuliner Asia Timur dan Asia Selatan.
- 7. Dali Ni Horbo
Gurihnya Dali Ni Horbo, Keju Khas Batak yang Terbikin dari Susu Kerbau yaitu Makanan tradisional Danau Toba dari zaman leluhur. Di beberapa daerah Indonesia, kerbau menjadi salah satu hewan ternak yang dimanfaatkan untuk sejumlah kebutuhan. Termasuk susunya yang diolah menjadi makanan khas seperti dali ni horbo asal Tapanuli, Sumatra Utara. Makanan ini masih dijumpai dalam sejumlah hidangan tradisional dan menawarkan rasa menarik yang tak boleh dilewatkan.
Dali ni horbo atau dikenal juga sebagai keju batak ternyata sudah disajikan sejak zaman leluhur. Pada masa itu, perkumpulan orang Batak membuatnya sebagai menu utama untuk memperkaya rasa pada jenis makanan lain.
Penggunaan susu kerbau memang tak sepopuler sapi atau kambing, tetapi kandungan di dalamnya tak kalah bermanfaat. Saat dijadikan dali ni horbo, susu kerbau akan memenuhi asupan nutrisi untuk tubuh. Terdapat juga kandungan lain seperti protein, lemak, dan karbohidrat di dalamnya. Uniknya, Anda dapat mengolah makanan ini bersama jahe, kunyit, andaliman, cabai, bawang merah, dan bawang putih.
Pembuatan sederhana dengan alat-alat tradisional Batak menjadikan dali ni horbo sebagai jenis makanan sehat dan bebas dari unsur kimia berbahaya. Anda hanya perlu merebus susu kerbau yang baru diperas selama 10 menit dalam wadah steril. Tambahkan air nanas untuk mempercepat pengentalan dan menghilangkan bau amis.
Setelah menyingkirkan buih, dali ni horbo dapat Anda nikmati selagi hangat.
- 8. Na Tinombur
Nikmatnya Menyantap Ikan dan Daging Bakar dengan Ni Tinombur. Menyantap ayam atau ikan bakar bakal semakin nikmat saat ditambah sambal pedas. Jika Anda tertarik merasakan sensasi berbeda, tak ada salahnya untuk menjajal na tinombur, sambal pedas khas Batak. Jenis sambal ini terbilang spesial karena dalam pembuatannya, bahan-bahan sambal perlu direbus terlebih dulu sebelum digiling atau dihaluskan.
Sambal halus asli Danau Toba, Na tinombur termasuk jenis sambal yang sederhana, baik dari segi bahan maupun pembuatan. Beberapa bahan yang dibutuhkan mencakup andaliman, rias, terasi, kemiri dan jahe. Setelah itu, bahan-bahan tersebut direbus hingga mendapatkan tekstur yang dibutuhkan, tetapi ada juga yang disangrai atau digoreng.
Setelah mendapatkan tekstur yang diharapkan, na tinombur dapat Anda santap bersama aneka hidangan atau makanan khas Danau Toba lainnya. Misalnya saja ikan-ikanan seperti mujair, lele, dan gurame. Pada resep aslinya, sambal ini disajikan dengan cara dibakar atau dipanggang bersama ikan di atas bara api.
Na tinombur juga dapat Anda nikmati bersama makanan selain daging seperti terong ungu yang dibakar atau direbus. Pada sayur-mayur, sambal ini akan memperkaya cita rasa maupun tekstur dan memberikan sensasi menyegarkan.
Mengingat resepnya cukup mudah, Anda dapat membuat sendiri na tinombur di rumah. Namun, kalau Anda sedang jalan-jalan di kawasan Danau Toba, sempatkan diri untuk mencicipi langsung di warung atau restoran untuk mengetahui rasa aslinya yang khas.
- 9. Sasagun
Sasagun, Camilan Manis yang Menyimpan Sejarah Panjang. Sejumlah camilan di Indonesia tak hanya enak dijadikan pengganjal perut. Beberapa di antaranya ternyata menyimpan sejarah panjang yang patut diapresiasi oleh masyarakat. Di Sumatra Utara, misalnya, Anda akan berkenalan dengan sasagun yang bukan cuma manis dan menyenangkan di mulut, tetapi telah melewati berbagai peristiwa penting di kawasan tersebut.
Sasagun menjadi Oleh-oleh tempo dulu dari Batak. Sasagun sejak dulu menjadi simbol sarat makna bagi masyarakat Batak. Camilan ini sering dibawa untuk mengunjungi kerabat, terutama selepas musim panen atau di antara musim tanam dengan musim panen. Bukan hanya untuk rekreasi, membawa penganan ini juga dinilai dapat mempererat hubungan kekeluargaan dan memudahkan mengenalkan kerabat pada anak-anak.
Selain itu, sasagun sempat menjadi sumber makanan para pejuang saat mereka masuk hutan sebelum menghadapi musuh di masa kolonial. Pada kesempatan lain, camilan ini menjadi simbol para perantau ke tempat jauh dengan waktu tempuh berhari-hari.
Bahan-bahan untuk membuat sasagun sangat sederhana, tetapi sarat akan makna. Tepung beras putih sebagai bahan utama melambangkan hati bersih, sementara gula merah menjadi perekat di antara orang-orang yang menikmati. Adapun kelapa dianggap sebagai pembawa kebaikan dan garam yang ‘mempergurih’ kehidupan.
Sasagun dapat Anda nikmati kapan saja. Dalam kehidupan Batak modern, camilan ini akan sering dijumpai pada perayaan-perayaan keagamaan besar seperti Natal dan Tahun Baru.
- 10. Saksang
Saksang, Hidangan Kaya Rempah yang Hadir di Berbagai Acara Penting. Makanan menjadi salah satu komponen penting dalam sejumlah perayaan di Indonesia. Entah itu pernikahan, syukuran, pesta adat, hingga kematian. Sumatra Utara adalah salah satu provinsi yang masih sering menyajikan hidangan penuh makna untuk acara-acara penting. Sebut saja saksang yang kaya akan rempah. Saksang merupakan salah satu makanan khas Danau Toba dimana anda bisa menikmati kuliner Saksang ini ketika anda berlibur ke Danau Toba.
Dalam resep aslinya, saksang menggunakan daging babi sebagai bahan utama, bahkan ada yang mengolahnya dengan daging anjing. Namun, saat makanan ini mulai populer di kalangan wisatawan dari luar Sumatra Utara, modifikasi pun dilakukan dengan daging sapi atau daging ayam. Saksang ini tidak untuk muslim kecuali memakai bahan utama daging sapi dan melalui proses secara islam.
Meski demikian, bumbu yang digunakan dalam saksang belum berubah. Bahan-bahan yang digunakan mencakup bawang merah, bawang putih, andaliman, lengkuas, serai, kunyit tua, jahe, lengkuas, ketumbar, daun jeruk, garam, dan cabai rawit. Semua bahan tersebut ditumis hingga mengeluarkan aroma harum, lalu dicampur dengan daging. Aduk bahan-bahannya sampai merata dan matang.
Biasanya, saksang yang matang akan ditambahkan darah babi untuk memperkaya tekstur. Akan tetapi, seperti yang disinggung, sekarang sudah ada modifikasi yang membuatnya ramah untuk para wisatawan Muslim.
Saksang paling enak dinikmati sambil duduk di sekitar Danau Toba, apalagi di sana banyak warung yang menyediakan hidangan tersebut. Anda juga dapat menjumpainya di luar Sumatra, salah satu di antaranya Jakarta. Tinggal pilih saja sesuai preferensi kuliner Anda.
- 11. Tango-tango
Di berbagai daerah selalu memiliki makanan khasnya. Tak terkecuali di Provinsi Sumatera Utara. Ada makanan yang bernama Tango-Tango, khas Danau Toba. Anda bisa membelinya ketika berkunjung kesana atau anda bisa mencoba membuatnya sendiri.
Makanan khas Tango-Tango ini mirip dengan Saksang yang terbuat dari daging babi atau daging anjing. Hanya saja, Tango-Tango ini dipotong dalam ukuran yang lebih besar, mirip dengan ukuran kepalan tangan.
Tango-Tango, Makanan Khas Danau Toba ini dominan dibuat dari daging hewan yang lebih muda guna menciptakan tekstur yang tidak terlalu kenyal atau alot supaya bumbu bisa masuk dan meresap ke dalam daging dan menjadi lebih empuk.
Makanan ini memiliki rasa yang pedas dari cabai rawit dan cabai merahnya. Bila anda ingin membuatnya sendiri, anda perlu menyiapkan beberapa bahan berikut ini.
- 1 kg daging babi hutan/kampung
- 2 siung bawang putih (15 buah)
- 100 gr jahe
- ¼ bawang merah
- 100 gr cabai rawit
- 100 gr cabai merah
- 100 gr andaliman
- 1 sdm garam
- 1 sdm penyedap rasa
- 1 sdm gula pasir
- 150 ml minyak goreng
Nah, untuk cara membuatnya, anda perlu merendam terlebih dahulu daging babi tersebut dengan jahe dan bawang putih selama 15 menit. Lalu, anda harus merebusnya bersama bumbu selama 20 menit dan 15 menit bila daging muda yang digunakan.Anda juga harus menghaluskan cabai rawit, cabai merah, dan anadaliman menggunakan tangan. Selanjutnya, panaskan minyak goreng dan goreng daging babi sampai daging tersebut kering.
Terakhir, tumis bumbu yang sudah dihaluskan dengan minyak goreng. Tambakan dengan garam, gula, dan penyedap rasa. Setelah rasa sudah pas, campurkan bersama daging babi yang sudah digoreng tadi. Nah, Tango-Tango siap untuk dinikmati.
Itulah resep dari Tango-Tango, Kuliner khas Danau Toba yang bisa anda cicipi. Bisa dengan membelinya atau membuatnya sendiri menggunakan resep di atas. Selamat mencoba dan menikmati hasilnya.
- 12. Pohul-pohul
Sumatera Utara memiliki beragam kuliner khas, salah satunya ialah pohul-pohul atau yang biasa di sebut itak gurgur. Makanan ini sering kali disajikan dalam berbagai kegiatan. Pembuatan makanan pohul-pohul pun sangat sederhana.
Biasanya, pohul-pohul dijajakan di dalam dandang oleh ibu-ibu pengrajin berkeliling kampung. Ibu pengrajin umumnya menyajikannya dalam keadaan hangat, sehingga harus menjajakannya sebelum dingin. Iklim di wilayah Danau Toba yang berbukit cenderung dingin, makanan ini menjadi solusi dalam menghangatkan badan.
Sebelum beraktivitas, masyarakat biasanya menyantap pohul-pohul bersamaan dengan teh atau kopi. Masyarakat Batak yang berada di tepian Danau Toba juga menjadikan makanan satu ini sebagai pengganti sarapan pagi. Pohul-pohul kaya akan karbohidrat, karena terbuat dari tepung beras. Dengan begitu, dapat memberikan asupan kalori yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sampai siang.
Makanan pohul-pohul, khas Danau Toba memiliki rasa yang manis berasal dari gula aren serta adanya rasa gurihnya kelapa parut yang menyatu, memberikan rasa lezat dan nikmat yang pecah di mulut.
Supaya benar-benar membara, biasanya pohul-pohul dikukus setelah dicetak. Membuatnya pun sangat sederhana tanpa dimasak. Sebelum adanya penggilingan, umumnya beras ditumbuk sehalus mungkin. Hingga saat ini sebagian masyarakat masih ada menggunakan jenis pengolahan ini, sebab dianggap rasa Pohul-pohul lebih enak.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pohul-pohul, yakni satu liter beras putih, dua buah kelapa yang masih cukup muda, gula aren, dan garam secukupnya.
- 13. Daun Ubi Tumbuk
Daun ubi yang digunakan untuk memasak daun ubi tumbuk. Makanan khas Danau Toba ini merupakan sayur singkong yang dimasak dengan santan. Hal yang membedakannya dari sayur singkong lainnya ialah daunnya di tumbuk, lalu ditambah kecombrangnya, teri medan, dan semacam tekokak. Dengan begitu, makanan ini cukup memiliki wangi dan rasa yang khas.
Makanan satu ini sering kali menjadi favorit masyarakat batak dan menjadi salah satu makanan legendaris yang sudah ada sejak lama. Selain karena bahan bakunya mudah didapat, cara memasaknya daun ubi tumbuk pun tidak sulit.
Secara tradisional, biasanya daun singkong akan ditumbuk menggunakan cobek dan ulekan atau lesung dan alu batu. Namun, saat ini juga bisa menggunakan cara lain dengan mengiris serta mencincangnya tipis-tipis. Selain itu, juga bisa menggunakan alat blender.
Selain di Sumatera Utara, makanan ini dapat ditemukan di beragam kuliner Nusantara lainnya, seperti Masakan Dayak di Kalimantan, Manado dan Bugis di Sulawesi.
Cara membuat daun ubi tumbuk, khas Danau Toba ialah dengan daun singkong dimasak ke dalam campuran bumbu tumis (cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kemiri, dan serai) yang kemudian dicampur dengan santan dan ikan teri. Biasanya, daun ubi tumbuk juga dapat dimasak dengan tambahan campuran cempokak.
Resep masak daun ubi tumbuk yang lebih sederhana ada pada suku Dayak dari Kalimantan, yakni hanya cukup merebus daun singkong dengan bawang merah, lalu ditambahkan campuran lemak hewani serta garam.
- 14. Daun Ubi Jantung Pisang
Daun ubi jantung pisang merupakan salah satu makanan khas Danau Toba, Sumatera Utara. Makanan satu ini merupakan campuran daun singkong dengan jantung pisang. Seperti yang sudah banyak diketahui bahwa jantung pisang menjadi bahan makanan yang sering kali dibuat sayur, sebab memiliki tekstur yang renyah serta aromanya yang sangat khas.
Sebenarnya, makanan daun ubi jantung pisang tidak jauh berbeda dengan daun ubi tumbuk, sebab pada makanan ini menggunakan tumbukan daun ubi atau daun singkong. Hal yang membedakannya ialah ditambahkannya potongan jantung pisang yang sudah diiris kecil serta kelapa parut.
Cara membuat daun ubi jantung pisang pun terbilang mudah untuk dilakukan. Pertama, siapkan semua bahan-bahan yang dibutuhkan. Tumbuk daun ubi atau pisang. Kemudian, iris jantung pisang kecil-kecil. Setelah itu, tumis bumbu (cabe, bawang merah, bawang putih, kunyit, kencur, kemiri, ketumbar, dan kincung). Lalu, masukkan bahan utama jantung pisang, daun ubi, dan kelapa parut. Tambahkan sedikit air dan garam. Terakhir, tumis hingga benar-benar matang.
Aroma yang berasal dari jantung pisang dan adanya bunga kincung di dalam masak daun ubi jantung pisang ini, tentu akan membuat wanginya sangat harum dan lezat. Jika Anda berada di daerah Danau Toba, Sumatera Utara rasanya tidak lengkap jika belum mencoba makanan khas satu ini.
- 15. Kopi Lintong
Kopi lintong menjadi salah satu oleh-oleh khas Danau Toba yang paling banyak dicari oleh para wisatawan saat berkunjung ke daerah Danau Toba, Sumatera Utara. Sebab, kopi lintong memiliki cita rasa yang nikmat dan mengingatkan tentang Danau Toba.
Tak hanya terkenal di dalam negeri, kopi lintong juga terkenal di mancanegara. Biasanya pada pasar internasional, kopi Lintong memiliki berbagai nama, seperti Blue Batak, Sumatra Blue Lintong, Sumatra Lintong Mandheling, dan banyak lagi.
Biji kopi lintong berasal dari dataran tinggi Lintong Nihuta, yaitu daerah yang berada pada ketinggian 1.400 mdpl yang berada di bagian lingkar luar Danau Toba. Pada sejarahnya, abad ke-19 masyarakat mulai menanam biji kopi dari Belanda ke daerah Lintong Nihuta. Jenis kopi yang dibawa tersebut ialah Arabika. Kemudian, ragam kopi ini diberi nama Garunggang, Lasuna, atau Djember.
Kopi lintong, Minuman khas Danau Toba ini dikemas dengan beragam, seperti wild luwak coffee dan arabika grade-1 (premium). Kopi ini dikenal memiliki rasa kental, tetapi tetap lembut. Dengan aroma yang khas, keasaman konsisten, herbal, spicy, dan rempah serta kacang atau cokelat. Kopi ini sendiri berasal dari Kabupaten Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Simalungun, dan kabupaten lainnya yang berada di seputaran Danau Toba.
Jika berkunjung ke Danau Toba, rasanya tidak lengkap bila tidak mencoba minuman yang sangat terkenal di Sumatera Utara. Kopi lintong sangat cocok dinikmati sambil menikmati keindahan panorama alam Danau Toba.
Lihat Juga:
- Tempat Wisata di Medan
- Tempat Wisata di Sumatera Utara
- Kuliner & Makanan Khas Medan
- Oleh-oleh Khas Medan
- Aktivitas Wisata di Medan
- Kuliner & Makanan Khas Aceh
Itulah beberapa kuliner & makanan khas Danau Toba yang bisa anda coba ketika berkunjung ke danau vulkanik ini.