Dikenal sebagai mayoritas umat kristiani, ada banyak sekali gereja di Danau Toba. Danau Toba dikenal dengan keberagaman dan toleransi beragama. Walaupun mayoritas beragama Kristen, umat agama lainpun bisa beribadah dengan damai di tempat ibadahnya masing-masing seperti masjid di Danau Toba bagi muslim dan vihara di Danau Toba bagi umat budha dan kelenteng bagi tempat ibadah penganut kepercayaan tradisional Tionghoa. Gereja di sekitar Danau Toba cukup banyak dan unik baik gereja katolik maupun protestan.
Jika anda ingin melakukan perjalanan wisata ke Danau Toba, tidak ada salahnya untuk melihat paket tour Danau Toba berikut:
Bagi anda yang melakukan perjalanan wisata rohani, anda bisa melihat paket tour ziarah katolik ke Medan Danau Toba berikut:
Bagi umat kristiani, tentu saja bisa beribadah dengan nyaman dimana di dekat Danau Toba ini terdapat banyak sekali gereja. Setiap gereja memiliki keindahan dan keunikan tersendiri serta ketenangan bagi jemaat. Berikut sederet gereja di Danau Toba dengan arsitektur indah yang bisa anda sempatkan berkunjung:
- 1. Gereja Katolik St. Antonio
Liburan dan mengunjungi tempat wisata Indonesia bisa sangat beragam. Misalnya saja wisata alam, wisata budaya, edukasi, sejarah, hingga wisata religi.
Indonesia mempunyai banyak tempat wisata religi yang sangat menarik untuk dikunjungi. Salah satu yang populer ada di Danau Toba, Sumatera Utara. Selain Anda bisa menikmati pemandangan alam sekitar yang mempesona, Anda dapat datang ke tempat wisata religi. Wisata religi di Danau Toba yang populer adalah Gereja Katolik St. Antonio.
Danau Toba merupakan salah satu danau paling besar di Indonesia dan Asia Tenggara. Danau ini pun menempati peringkat kedua sebagai danau terluas di dunia. Berkunjung ke Danau Toba, Anda akan dibuat takjub dan kagum dengan keindahan yang disuguhkan. Hamparan bukit barisan yang kelilingi danau serta pulau vulkanik di tengahnya yang dikenal sebagai Pulau Samosir menambah pesona dari Danau Toba.
Tak hanya itu, di di sekitaran Danau Toba pun ada beberapa destinasi unggulan yang tidak kalah menarik. Meskipun mungkin saja namanya masih belum begitu populer dibandingkan Danau Toba, tapi pemandangan alam yang ada akan sangat memukau mata Anda. Pengalaman Anda berlibur dan berwisata di Indonesia pun akan menjadi semakin tidak terlupakan.
Keindahan dari Danau Toba pada akhirnya pun menjadi pelengkap dari cerita indah bagaimana perkembangan Gereja Katolik yang berada di Pulau Samosir. Gereja yang mana merupakan cerminan dari kearifan lokal Batak. Pada tepi atau bibir Desa Tombok ada satu bangunan gereja yang berdesain menarik. Desain gereja adalah desain Batak-Toba.
Ya benar, gereja tersebut adalah Gereja Santo Antonio Maria Claret. Gereja di Danau Toba ini dibangun ketika Misionaris-Misionaris Claretian berkarya di Paroki Tomok. Ketika itu, Pastor Kris Dodok, CMF jadi bidan pada proses pembangunan gereja.
Bagi Anda yang tertarik wisata religi di Sumatera Utara, terlebih di Danau Toba, tentu Anda perlu berkunjung ke Gereja St. Antonio di Pulau Samosir Danau Toba. Liburan sambil wisata religi di Gereja Santo Antonio Danau Toba tentu menjadi kegiatan yang menarik.
Lihat Juga:
- 15 Pantai Indah di Danau Toba
- 15 Bukit di Danau Toba
- 15 Oleh-oleh Khas Danau Toba
- 10 Gunung di Danau Toba
- 15 Makanan Khas Danau Toba
- 2. Gereja HKBP Ajibata
Gereja HKBP Ajibata merupakan gereja di Danau Toba yang terletak di Desa Pardamean Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Selain berfungsi sebagai tempat peribadatan bagi umat kristen protestan suku Batak, gereja ini juga kerap didatangi oleh para pengunjung yang ingin melakukan wisata religi dan budaya.
Gereja kebanggaan masyarakat desa Pardamean biasanya menjadi tempat berkumpulnya komunitas Batak yang beragama kristen protestan. Disini mereka bisa membangun relasi antar jemaat maupun masyarakat dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Bangunan Gereja HKBP Ajibata sudah memasuki usia setengah abad, akan tetapi gedungnya masih terlihat kokoh dan sangat terawat. Dari luar, Gereja HKBP Ajibata memiliki desain eksterior yang sederhana dengan kombinasi cat berwarna jingga dan merah bata. Masih dengan warna cat yang senada, suasana bagian dalam gereja juga terasa hangat dengan hiasan lampu gantung klasik berukuran besar.
Selain itu terdapat lampu gantung kecil di beberapa tempat untuk penerangan interior gereja. Keberadaan jendela kaca yang dipasang pada dinding atas bagian tengah juga semakin menambah kekhusuan jemaat yang sedang beribadah.
Gereja HKBP Ajibata berlokasi di puncak perbukitan yang terasa sejuk dan tenang sehingga sangat cocok dijadikan sebagai tempat untuk menghilangkan beban pikiran sekaligus mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Pengunjung bahkan bisa mendapatkan wawasan baru mengenai sejarah Gereja HKBP Ajibata dan budaya masyarakat Desa Pardamean dari tokoh masyarakat setempat. Tidak hanya sampai disitu, pengunjung juga dapat melihat indahnya pemandangan Danau Toba dari sudut pandang Gereja HKBP Ajibata.
Gereja yang didirikan pada tahun 1972 ini cukup dekat dengan Pelabuhan Ajibata, dengan begitu jemaat atau wisatawan yang ingin berkunjung tidak perlu khawatir soal akses atau sarana transportasi.
Bagi umat kristen protestan yang ingin melakukan wisata religi ke daerah Samosir, tentu tidak boleh melewatkan kunjungan ke Gereja HKBP Ajibata. Gereja tradisional ini buka setiap hari pada pukul 09.00 hingga 17.00. Khusus untuk hari minggu, gereja buka lebih pagi untuk kegiatan kebaktian jemaat yaitu pada pukul 07.00.
Lihat Juga:
- 15 Tempat Camping di Danau Toba
- 5 Hutan Pinus di Danau Toba
- 5 Spot Take Off Paralayang di Danau Toba
- 5 Adat & Tradisi Batak di Danau Toba
- 15 Hotel di Parapat
- 3. Gereja GKPI Lontung
Gereja GKPI Lontung merupakan salah satu gereja di Danau Toba, tepatnya berada di Desa Pardomuan, Pulau Samosir, Sumatera Utara. Karena berlokasi di tengah hamparan sawah dan dikelilingi perbukitan berwarna hijau, gereja ini menawarkan suasana yang tenang khas pedesaan Sumatera.
GKPI Lontung termasuk jenis gereja tradisional yang didominasi oleh material kayu sehingga desain bangunannya tampak sederhana. Selain itu terdapat sebuah menara atau kubah yang diberi tanda salib berukuran cukup besar pada bagian atas bangunan. Sementara di bagian dalam gereja, pengunjung dapat melihat beragam lukisan atau gambar dengan desain dan dekorasi yang artistik.
Sama seperti tempat ibadah umat kristen protestan di Sumatera Utara lainnya, GKPI Lontung tidak hanya dibangun untuk memfasilitasi jemaat untuk melakukan ibadah. Gereja ini juga memiliki fungsi sosial yang bertujuan untuk membantu orang lain. Hal ini tentu tidak lepas dari visi dan misi Gereja GKPI Lontung yang selalu mengedepankan pembaruan pembinaan organisasi berdasarkan pada tradisi gereja kristen protestan secara universal.
Di bidang pendidikan misalnya, gereja GKPI ikut berkontribusi dalam memberikan bantuan finansial kepada siswa kurang mampu yang berprestasi. Sedangkan untuk kegiatan sosial lainnya, gereja GKPI juga banyak memberikan bantuan berupa sumbangan makanan atau pakaian bagi masyarakat yang membutuhkan. Sebagian besar Gereja GKPI bahkan dapat dimanfaatkan sebagai tempat pemberkatan untuk jemaat yang akan menikah.
Letak Gereja GKPI Lontung tidak terlalu jauh dari beberapa objek wisata alam maupun wisata budaya yang ada di Pulau Samosir seperti Desa Wisata Tomok, Pantai Pasir Putih Parbaba, Museum Batak Tomok, Desa Lumban Suhi-Suhi, Bukit Holbung atau Bukit Teletubbies, Air Terjun Efrata, Menara Pandang Tele, Bukit Sibea-bea dan destinasi wisata populer di Pulau Samosir lainnya.
Jadi, jika berencana mengunjungi tempat wisata tersebut, Anda bisa menyempatkan waktu ke Gereja GKPI Lontung untuk beribadah atau sekedar menikmati asrinya pemandangan desa Pardomuan. Gereja ini buka selama 24 jam setiap harinya sehingga para pengunjung bisa datang kapan saja tanpa batasan waktu.
Lihat Juga:
- Paket Wisata Danau Toba 2 hari 1 Malam
- Paket Wisata Danau Toba 3 Hari 2 Malam
- Paket Wisata Danau Toba 4 Hari 3 Malam
- Paket Tour Sabang Aceh
- Paket Tour Padang Bukittinggi
- 4. Gereja HKBP Parapat
Bisa diketahui oleh kaum Nasrani khususnya yang berada di daerah Sumatera Utara, bahwa terdapat gereja HKBP Parapat yang menjadi salah satu gereja di Danau Toba.Dimana bentuk bangunan gereja cukup luas dan megah, dengan desain bangunan berkonsep desain Eropa. Gereja ini memiliki satu bangunan tinggi dan memanjang, dengan bentuk atap yang cukup unik dn dominasi warna putih juga krem. Selain itu, yang menambah keindahan juga terdapat taman sebagai ruang hijau yang atraktif dan tertata.
Gereja HKBP Parapat ini memang memiliki beberapa jadwal seperti ibadah pagi, ibadah siang dan juga sekolah minggu. Bahkan, juga ada ibadah yang dilakukan dalam bahasa Batak karena memang gereja berada di kawasan daerah Batak. Gedung bangunan yang dibuat tinggi dengan atap yang tinggi memang membuat gereja terlihat sangat megah dan mempesona dalam hal arsitektur bangunannya. Bahkan, dengan kondisi ini juga menjadikan gereja ini menjadi salah satu tujuan wisata menarik bagi penduduk sekitar ataupun pengunjung di luar daerah sebagai wisata religi.
Oleh karena itu, gereja yang berada di Kabupaten Simalungun ini cukup menarik minat wisatawan luar daerah untuk berkunjung melihat gereja dan sekitarnya termasuk wisatawan luar negeri. Arsitek yang membangun gereja ini juga termasuk salah satu warga Batak, yaitu Ir. Sahala Simanjuntak. Dimana konsep bangunan yang diusung adalah bangunan Gereja Batak Eropa. Yang artinya konsep desain ini merupakan perpaduan desain Eropa yang sudah diketahui dan juga desain yang mengandung unsur Batak. Karena, bangunan ini juga terlihat seperti bangunan rumah tradisional suku Karo. Bagian teras gereja diyakini memiliki konsep ketritunggalan dalam konsep agama Nasrani atau Kristiani. Gereja dibangun di atas lahan 1 hektar, yang mana panjang bangunan adalah 22 m x 29 m. Sehingga, bisa diklaim bahwa bangunan ini memang memiliki ornamen kebudayaan Karo dan itu menjadi keindahan dan daya tarik dari gereja tersebut. Tentunya akan banyak mengundang rasa ingin tahu wisatawan yang ingin berkunjung melihat kemegahannya.
Lihat Juga:
- Paket Tour Taman Simalem
- Paket Hiking Gunung Sibayak
- Paket Tour Bukit Lawang
- Paket Tour Medan Sabang
- Paket Tour Padang 4 Hari 3 Malam
- Paket Tour Padang 3 Hari 2 Malam
- 5. Gereja Katolik Tongging
Gejala Katolik Tongging termasuk salah satu gereja Katolik di Danau Toba yang memang dikenal dengan bangunan arsitektur yang cukup menarik. Kesederhanaan bangunan semakin membuat gereja ini terlihat semakin menarik sebagai sebuah bangunan ibadah. Yang makin membuat menarik pengunjungNasrani melakukan ibadah di tempat ini adalah lokasinya yang berdekatan dengan wisata alam kawasan Danau. Terlebih lagi, danau yang terpampang tersebut merupakan danau alami yang masih sangat natural dan cantik. Anda bisa melakukan ibadah sekaligus berekreasi wisata rwligi. Hanya terdapat satu bangunan yang tidak terlalu besar, dengan bentuk atap menjulang tinggi, ditambah sebuah menara di sampingnya.
Karena bangunan gereja ini berada di alam terbuka, maka hanya terlihat satu bangunan ini saja yang berdiri kokoh yang dikelilingi bentangan alam dan ruang hijau yang luas. Perlu diketahui sebelumnya, bahwa Togging merupakan sebuah desa yang terdapat di pinggiran Danau Toba Kabupaten Karo, dimana ketinggiannya kurang lebih 900 meter dari permukaan laut.
Berlokasi di bagian ujung utara Danau Toba, selain bangunan gereja yang menjulang dan terlihat menarik juga hamparan alam dengan berfokus pada danau yang cantik dan sangat layak untuk dikunjungi. Tempat ini bisa ditempuh melalui jalan menurun dan sedikit berliku, dan juga terletak 5 km dari sebuah kawasan wisata Air Terjun Sipiso piso.
Tongging pun merupakan salah satu daerah di Sumatera Utara yang dihuni oleh 3 suku Batak yang dikenal, yaitu Toba, Pakpak dan Karo yang memang bercampur baur. Sehingga, sebagian besar suku Batak yang beragama Nasrani tentunya akan beribadah di gereja ini yang terdekat. Lokasi daerah dan sekitaran Gereja memang didominasi dengan alam yang juga bisa menjadi kawasan wisata alam tersendiri. Orang luar selain penduduk setempat dapat mengunjungi gereja dan kawasan sekitarnya dengan menempuh aksesibilitas yang cukup mudah dengan menggunakan bis kecil. Bahkan, selain pengunjung beragama Nasrani pun bisa berkunjung dan melihat keindahan gereja ini dan kawasan sekitarnya yang memang menjadi daya tarik tersendiri bagi tempat ini.
Lihat Juga:
- 3 Kota di Danau Toba
- 5 Hotel Bintang 4 di Danau Toba
- 2 Hotel Bintang 5 di Danau Toba
- 5 Taman Bunga di Danau Toba
- 8 Taman di Danau Toba
- 6. GKPS Purba Tongah
GKPS Purba Tongah adalah salah satu gereja di Danau Toba yang menjadi rumah ibadah umat Kristen di kawasan tersebut. Adalah etnis Batak Sumalungun yang kerap menyambanginya untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Akses menuju tempat ini pun sudah bagus, termasuk jalan dari Simpang Purba Tongah maupun Purba Dolok.
GKPS sendiri merupakan kependekan Gereja Kristen Protestan Simalungun. Gereja Keisren ini dirintis para pengabar Injil (zendelling) yang berasal dari Rheinische Missionsgesellschaft (RMG). RMG adalah sebuah badan pengabaran Injil asal Jerman berisi anggota-anggota yang memiliki upaya yang sama, yakni menyebarkan Injil. Dalam hal ini pada suku Simalungun.
GKPS di Purba Tongah bukan satu-satunya rumah ibadah yang didirikan RMG. Sejak 1990-an, badan tersebut aktif membangun rumah ibadah di Simalungun yang sudah menjadi anggota Huria Kristen Batak Protestan atau HKBP. Dalam penyebarannya digunakan bahasa Toba selaku bahasa pengantar. Tujuannya adalah memudahkan komunikasi dengan penduduk lokal di sana.
Cepatnya kesadaran diri dari suku Simalungun turut meningkatkan upaya penyebaran Injil. Pemakaian bahasa Simalungun dan bahasa Toba turut berkontribusi pada kemajuan tersebut. Tak dibutuhkan waktu lama bagi para jemaat HKBP di kawasan tersebut untuk memandirikan diri, hingga akhirnya membentuk sebuah distrik.
Dari sinilah muncul GKPS yang terus memberikan berbagai pelayanan. Namun, jenis pelayanan tersebut tak hanya berpusat pada agama. Kegiatan sosial, ekonomi, dan kebutuhan lain akan ikut dibantu untuk menyejahterakan masyarakat sekitar.
Hal ini juga didukung Purba Tongah yang berstatus sebagai nagori. Nagori adalah tingkat pemerintahan yang setara desa di Kabupaten Simalungun. Secara garis besar, nagori adalah kesatuan masyarakat umum dengan batas wilayah dan wewenang yang berlaku.
Di bawah pemerintahan tersebut, kebutuhan masyarakat setempat akan diatur sesuai hak asal usul, prakarsa, dan hal-hal tradisional yang diakui serta dihormati sistem pemerintahan di Indonesia. Dari sini pula GKPS Purba Tongah memangku sejumlah peran penting bagi warga sekitar. Baik itu yang menyangkut urusan agama maupun aktivitas lain yang berhubungan dengan sosial dan ekonomi.
Lihat Juga:
- 10 Hotel Bintang 3 di Danau Toba
- 10 Pulau di Tengah Danau Toba
- 5 Tempat Wisata Romantis di Berastagi
- 15 Air Terjun di Danau Toba
- 15 Tempat Wisata di Berastagi
- 7. Gereja HKBP Pangururan
Gereja HKBP Pangururan merupakan salah satu gereja protestan di Danau Toba sebagai tempat ibadah umat Kristen. Adapun gereja ini beralamat di Kota, Res. Pangururan Kota, Distrik VII Samosir. Distrik VII Samosir ini telah menaungi 110 gereja, 23 resort, dan empat parmingguon (tempat ibadah non-gereja).
HKBP adalah kependekan dari Huria Kristen Batak Protestan, yakni gereja yang berdenominasi Kristen Protestan dengan warisan tradisi Reformed dan Lutheran di tengah masyarakat Batak, khususnya Batak Toba. Selain itu, HKBP dikenal sebagai gereja Protestan terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Hal ini menjadikan HKBP sebagai organisasi keagamaan terbesar setelah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Sama seperti GKPS, HKBP tumbuh dari misi yang dicanangkan Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) yang berasal dari Jerman dan berdiri pada Oktober 1861. Di Indonesia, HKBP sudah memiliki sekitar 5 juta jemaat. Adapun kantor pusatnya berlokasi di Pearaja, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. HKBP pun termasuk anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia atau PGI.
Maka bukan hal mengejutkan pula Gereja HKBP Pangururan menjadi pusat ibadah umat Kristen Protestan di kawasan tersebut. Keindahan gerejanya pun sering kali menyita perhatian wisatawan yang sedang mengunjungi Pangururan. Malah ada jemaat dari luar Sumatera Utara yang sengaja mampir ke sana untuk beribadah di Gereja HKBP Pangururan.
Dari rumah ibadah tersebut, wisatawan dapat meneruskan perjalanan ke lokasi wisata religi lain seperti Menara Doa Sinatapan. Bangunannya tampak unik dengan warna kuning keemasan. Jadi mudah bagi wisatawan menemukannya. Tempatnya juga dekat dengan destinasi wisata Pemandian Air Panas Aek Rangat yang kerap dikunjungi keluarga.
Dari Menara Doa Sinatapan, wisatawan atau jemaat Gereja HKBP Pangururan dapat mengagumi keindahan Danau Toba. Menara yang dijadikan spot bagi para wisatawan tersebut sebenarnya baru dibuka pada 2016 silam. Sebelumnya, Menara Doa Sinatapan hanya ditujukan untuk beribadah atau berdoa bagi umat Kristen.
Wisatawan diizinkan berfoto-foto di Menara Doa Sinatapan. Namun, mereka harus menjaga sopan santun mengingat menara masih dijadikan tempat beribadah.
Lihat Juga:
- 35 Tempat Wisata di Medan
- 15 Tempat Wisata Ala Jepang di Medan
- 15 Tempat Wisata di Silangit
- 15 Pantai di Padang
- 15 Pulau di Padang
- 8. Gereja HKBP Tuktuk Siadong
Gereja HKBP Tuktuk Siadong merupakan salah satu Gereja di danau Tobadimana cukup menarik minat masyarakat. keberadaan dari gereja inilah berlokasi di Jalan Lkr. Tuktuk, Tuktuk Diadong tepatnya di kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Sumatera Utara.
Ini merupakan gereja yang biasanya digunakan untuk beribadah para umat Nasrani. Selain digunakan buat beribadah, keberadaan dari gereja inipun juga sering digunakan sebagai tempat menggelar acara keagamaan lainnya.
Desain dari rumah ibadah inilah sangat menarik khas seperti gereja HKBP untuk umat protestan lainnya. Bagian eksterior bangunannya didominasi dengan warna putih dan krem dipadukan dengan aksen berwarna emas pada beberapa bagian.
Masuk ke bagian interior dari gereja juga tidak kalah menariknya dan juga mempunyai desain cukup mewah. Terdapat mimbar serta beberapa kursi untuk para Jemaah dalam beribadah. Tidak hanya desain bangunan yang menjadi daya tariknya saja, tetapi lokasi dari bangunan tersebut juga sangat menarik.
Bagaimana tidak keberadaan dari gereja tersebut menawarkan pemandangan yang cukup cantik yakni berupa Danau Toba. Seperti sudah diketahui bahwa danau Toba menjadi salah satu danau Indonesia yang sangat populer dan penuh akan legenda.
Pariwisata sendiri ternyata memang menjadi bagian yang sangat penting bagi Desa Tuktuk Siadong tersebut. Terlebih lagi penghasilan yang dimiliki oleh masyarakatnya ternyata juga berasal dari sektor pariwisata. Dan keindahan dari danau toba memang sudah tidak dapat dipungkiri oleh siapapun.
Gereja inipun juga tidak hanya digunakan untuk beribadah saja, tetapi juga sering dijadikan sebagai tempat buat menggelar upacara pernikahan. Dengan melangsungkan acara pernikahan di gereja inilah, maka dijamin akan memberikan kenangan yang tidak terlupakan.
Bagi yang ingin menggelar pesta pernikahan disini, maka diharuskan buat melakukan perjanjian dengan pihak pengelola gereja bersangkutan. Hal tersebut agar nantinya dapat mempersiapkan dengan baik sehingga prosesnya dapat berjalan dengan baik.
Gereja HKBP Tuktuk Siadong inilah sering dijadikan sebagai tempat ibadah bagi sebagian besar umat protestan yang ada di Kawasan sekitarnya. Terlebih lagi panorama yang terdapat didalamnya benar-benar sangat indah dan menarik.
Lihat Juga:
Tidak hanya terkenal dengan lokasi wisata yang indah, terdapat juga banyak gereja di Danau Toba yang bisa menjadi tempat beribadah dan wisata religi bagi umat kristiani.